Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Cara membedakan Pupuk Kompos dengan Pupuk Kandang

Barmoel - Saat ini, sebagaimana penulis, masih ada yang belum bisa dengan jelas membedakan antara pupuk kompos dengan pupuk kandang. Meskipun kedua-duanya termasuk kedalam Pupuk Organik, namun terdapat perbedaan signifikan antara Pupuk Kompos dengan Pupuk Kandang.

Dani Suherman dari Pemuda Tani Agrijayabakti, Desa Cibeber Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta memberikan sebuah trik untuk membedakan dan membuktikan apakah pupuk tersebut sudah disebut pupuk kompos atau belum.

Dani Suherman menggunakan media air untuk melarutkan pupuk. Jika pupuk terurai dalam air tanpa ampas, maka pupuk tersebut adalah pupuk kompos. Selain itu terdapat ciri-ciri Pupuk Kompos lainnya seperti berikut ini:
  1. Bau dan aroma pupuk seperti bau tanah tidak lagi berbau kotoran/ sampah
  2. Memiliki warna yang kehitaman. Jika masih hijau atau cokelat masih belum memiliki kualitas baik
  3. Pupuk yang baik memiliki suhu yang stabil, apabila kita pegang maka rasanya dingin ditangan
  4. Tes perkecambahan, apabila diletakkan benih diatas pupuk maka akan tumbuh dengan subur
  5. Memiliki tekstur seperti remah, dimana tidak terlalu keras dan mudah terurai

Supaya lebih jelas, simak penjelasan Dani Suherman mengenai perbedaan Pupuk Kompos dengan Pupuk Kandang di video dibawah ini:



Masih belum jelas keneh? Anda bisa ngobrol-ngobrol dengan Dani Suherman di nomor telepon dan WhatsApp berikut: +62819-1259-1969

Dani Suherman juga merupakan Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Maju Jaya, Desa Cibeber. BUMDesa ini memiliki 9 Unit Usaha, salah satunya adalah produksi Pupuk Kompos yang akan dilaunching dalam waktu dekat.


Kampanye Pupuk Organik

Bersama dengan kampanye pemerintah akan pentingnya pertanian berkelanjutan menuju swasembada pangan yang mengarah ke pertanian organik, maka penggunaan pupuk organik mulai digemakan kembali. Berbagai jenis pupuk organik mulai diperkenalkan kepada masyarakat oleh perusahaan kecil dan menengah hingga besar yang memproduksi pupuk organik.

2 jenis pupuk organik  

Jenis pupuk organik yang sering ditemui di pasar dapat dibagi dua berdasarkan asal bahan bakunya, yaitu pupuk kandang dan pupuk kompos. Pupuk kandang dan pupuk kompos merupakan pupuk yang sekilas sama dilihat dari kenampakan fisiknya.

Bahkan, masyarakat hanya menyebut keduanya sebagai pupuk organik. Namun, bila ditelusuri dari bahan bakunya, kedua pupuk tersebut berbeda. Pupuk kandang hanya berasal dari kotoran hewan, sedangkan pupuk kompos berasa dari kotoran hewan yang bercampur dengan sisa-sisa tanaman.

Pupuk kandang adalah  

Pengertian pupuk kandang sendiri adalah semua produk buangan dari binatang peliharaan yang dapat digunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah, setelah mengalami proses fermentasi dalam kurun waktu tertentu. Produk buangan atau kotoran hewan yang sering digunakan adalah kotoran sapi, ayam, dan kambing.

Karakteristik pupuk kandang sapi  

Ketiga kotoran hewan tersebut memiliki
karakteristik yang berbeda. Kotoran sapi mengandung serat yang tinggi. Serat merupakan senyawa rantai karbon yang mengalami proses dekomposisi lanjutan yang memerlukan unsur N saat terdekomposisi.

Dengan demikian, kotoran sapi tidak dianjurkan diaplikasikan pada kondisi segar, melainkan dalam keadaan sudah terfermentasi sempurna. Ciri-ciri kotoran sapi sudah terfermentasi sempurna adalah berwarna hitam gelap, teksturnya gembur, tidak lengket, suhunya dingin dan tidak berbau.

Karakteristik pupuk kandang ayam

Kotoran ayam mempunyai kandungan unsur hara N yang relatif tinggi dibanding kotoran hewan lainnya. Kelebihan unsur N dalam kotoran ayam adalah bisa diserap tumbuhan secara langsung, sehingga relatif tidak perlu proses dekomposisi terlebih dahulu, walaupun lebih baik terdekomposisi dahulu sebelum diaplikasikan ke tanaman.

Kandungan unsur N tinggi membuat pupuk kotoran ayam sangat diminati petani sayuran daun karena reaksinya yang cepat, cocok dengan karakter sayuran daun yang rata-rata mempunyai siklus tanam pendek. Yang harus diwaspadai jika menggunakan pupuk kandang dari kotoran ayam adalah keberadaan bakteri jenis salmonella dan penggunaan obat-obatan serta hormon sehingga hasil panen tidak dapat disebut produk organik.

Karakteristik pupuk kandang kambing  

Kotoran kambing teksturnya berbentuk butiran bulat yang sukar dipecah secara fisik. Kotoran kambing dianjurkan dikomposkan dahulu sebelum digunakan hingga pupuk menjadi matang.

Ciri-ciri kotoran kambing yang telah matang suhunya dingin, kering dan relatif sudah tidak bau. Kotoran kambing memiliki kandungan K yang lebih tinggi dibanding jenis pupuk kandang lain. Pupuk ini sangat cocok diterapkan pada paruh pemupukan kedua untuk merangsang tumbuhnya bunga dan buah.

Bahan-bahan pupuk kompos  

Setelah memahami tentang pupuk kandang, berikutnya akan dibahas tentang pupuk kompos. Pupuk kompos merupakan bahan-bahan organik yang telah mengalami pelapukan antara lain seperti: jerami, alang-alang, sekam padi, dan lain-lain, termasuk kotoran hewan.

Bahan-bahan organik tersebut terurai dengan bantan mikroorganisme (bakteri, jamur, ragi) dan satwa tanah lainnya. Proses penguraiannya berjalan dengan reaksi aerob dan anaerob silih berganti. 

Kandungan Pupuk Kompos matang memiliki:

  • 1.69% N
  • 0.34% P2O5
  • 2.81% K

Kandungan pupuk kompos per 100  Kg sebanding dengan:

  • 1.69 kg Urea
  • 0.34 kg SP 36
  • 2.18 kg KCl
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui perbedaan mendasar antara pupuk kandang dan pupuk kompos, yaitu pupuk kompos tergolong komponen material dalam pupuk organik, sedangkan pupuk kandang bahan pembangun pupuk kompos. Dalam hal pengaplikasian antara pupuk kandang dan pupuk kompos, sama-sama dapat diaplikasikan saat olah tanah dengan dosis 1-2 ton/ha, tergantung dari tingkat kesuburan tanah masing-masing lahan. Dengan penggunaan pupuk kandang maupun kompos, diharapkan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah dapat diperbaiki.

Daftar Pustaka :

  • Wawancara dengan Dani Suherman dari Agrijayabakti, Desa Cibeber
  • https://sinauternak.com/pupuk-kandang/
  • https://alamtani.com/pupuk-kandang/
  • http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/lainnya/04pupuk%20kandang.pdf
  • https://alamtani.com/pupuk-kompos/
  • https://www.pioneer.com/web/site/indonesia/Berita-Umum/Jenis-Pupuk-Kompos-yang-Biasa-Digunakan-Peta
  • ni-Organik
  • https://foresteract.com/kompos/