Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Menanam Singkong Gajah Organik: Meningkatkan Produktivitas Menguntungkan, Sehat dan Berkelanjutan

Tips bisnis menanam singkong organik
Tips menanam singkong
BARMOEL NEWS - Singkong, tanaman yang sudah tidak asing lagi bagi petani di Indonesia. 

Dikenal dengan keberagaman manfaatnya, mulai dari sumber karbohidrat yang kaya hingga bahan baku industri, singkong merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan dan ekonomi lokal. 

Namun demikian, untuk memaksimalkan potensi tanaman ini, diperlukan teknik bercocok tanam yang tepat, terutama dengan pendekatan organik yang semakin diminati oleh masyarakat modern saat ini.

Pertanian organik menjadi pilihan yang menarik dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesehatan konsumen. 

Dengan berfokus pada prinsip-prinsip alamiah tanpa penggunaan pestisida dan pupuk kimia, pertanian organik memberikan solusi yang ramah lingkungan serta menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.

Singkong gajah masuk dalam keluarga umbi-umbian yang tentunya membutuhkan media/lahan yang subur dan gembur, untuk memberikan ruang pada umbi singkong agar bisa berkembang dengan baik, untuk itu diperlukan perencanaan yang matang sebelum anda menentukan pilihan budidaya singkong gajah, yang tentunya pembajakan media atau lahan sangat diperlukan dan juga pemberian bahan-bahan organik sebagai penggembur dan penyubur tanah.

Secara genitika Singkong Gajah merupakan komoditas atau jenis singkong yang ditemukan
oleh Prof Ristono. 

Karakter Singkong Gajah ini sangat istimewa : gen batang yang cepat membelah dalam proses terbentuknya akar sehingga pohon Singkong Gajah ini bisa cepat tumbuh dan sanggup menghasilkan jumlah buah / umbi yang banyak. 

Singkong Gajah ini juga mampu menghasilkan singkong yang enak, gurih. Dari beberapa pengelaman petani setiap batang singkong gajah mampu menghasilkan umbi sekitar 10-30 kg.

Singkong Gajah bisa di budidaya di dataran renda dan tinggi dan hampir seluruh daerah di Indonesia cocok untuk budidaya singkong gajah, beberapa syarat lingkungan agar singkong gajah bisa maksimal adalah sebagai berikut:
  1. Sinar matahari harus full dari pagi sampai sore jangan sampai ada yang menghalanginya.
  2. Ketersediaan air yang mencukupi selama dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman.
  3. Kondisi tanah gembur (pourositas, daya pegang air, lembut dan stabil).
  4. Ketersediaan bahan organik yang lengkap dan mencukupi.
  5. Kombinasi kelembaban dan angin yang pas sangat membantu proses transpirasi sehingga dapat menghasilkan proses fotosintesis dengan baik.
Nah kali ini kami akan berbagi teknik budidaya singkong gajah dengan pola organik, mengapa harus memilih pola organik, selain bisa meningkatkan hasil yang maksimal juga akan bisa menghasilkan singkong yang lebih sehat dan yang pasti rasanya beda dengan pola kimia.

Persiapan Bibit Singkong Gajah

  1. Jika anda akan membuat sendiri bibit dari pohon singkong gajah yang ditanam sebelumnya, pilihlah pohon singkong gajah yang sudah berumur 8 - 12 Bulan
  2. Pilihlah batang yang tidak ada goresan luka, dan yang masih segar artinya batang tidak kering
  3. Siapkan alat potong stek yang sudah steril, untuk mensterilakan alat potong bisa direndam ke dalam alkohol atau air mendidih
  4. Buang 30 cm dari pucuk dan buang 10 dari pangkal batang, ambil sisanya untuk dijadikan bibit pohon singkong gajah
  5. Pilihlah diamter stek yang berdiameter 3-4 cm
  6. Potong stek untuk bibit panjang 25 - 30 cm atau setidaknya ada 10 mata tunas
  7. Cacah bagian bawah stek ( usakahan jangan melintang)
  8. Rendam bibit singkong gajah ke dalam larutan pestisida nabati selama 5 menit
  9. lalu tiriskan biakan atau angin-anginkan selama 20 menit atau lebih
  10. Rendam bibit singkong gajah ke dalam larutan probiotik, zpt, pgmr (organik) yang sudah dilarutkan dalam air dengan ketinggian 2 cm selama 12 jam (untuk mendapatkan larutan ini bisa menghubungi penulis)
  11. Setelah 12 jam angkat dan langsung ditanam di lahan
Anda bisa saja mengabaikan beberapa langkah di atas tetapi tentunya akan berpengaruh pada hasil yang akan anda dapatkan.

Persiapan lahan singkong gajah pola organik

Secara teoritis singkong gajah memerlukan ruang gerak yang gembur, aerasi yang bagus, daya pegang akan air yang bagus serta adanya sehingga ada ruang yang cukup bagi akar serta adanya cadangan makanan/unsur hara organik yang banyak, dengan begitu tidak ada pilihan lain kecuali memasukkan pupuk kompos atau pupuk organik bokashi yang kualitasnya lebih bagus.

Sebelum pembajakan ukur dulu PH tanah, jika PH kurang dari 6 berarti anda harus menaburkan dolomit atau kapur, kebanyakan dari petani mengabaikan hal ini, jika anda memaksakan dengan PH rendah, pertumbuhan tanaman tidak akan pernah maksimal walaupun pemupukan sudah sesuai dengan SOP, dan tentunya tanaman akan rentan di serang hama dan penyakit. PH yang cocok untuk singkong gajah adalah atara 6,5 - 7.

Lakukan pembajakan dengan kedalaman 30 cm atau lebih, jika pola tanam tidak menggunakan guludan taburkan terlebih dahulu pupuk organik bokashi, tetapi jika anda menggunakan sistem guludan tanam pupuk organik bokashi kedalam guludan, untuk pemupukan awal dibutuhan minimal 2 ton pupuk organik bokashi.

Lakukan penyeterilan lahan dengan menyemprot lahan dengan pestisida nabati dan biarkan selama 3 hari.

Tanam bibit singkong gajah, untuk jarak tanam bisa anda mengunakan 40 x 70 atau 50 X 50.

Semprot atau kocor sekitar bibit dengan probiotik (pembenah tanah).

Perawatan Singkong Gajah Pola Organik

Cukup sederhana, tidak serumit merawat tanaman hias atau komoditas pertanian yang lain. 

Pemupukan, selain pupuk dasar yang diberikan pada masa pra tanam, sangat diperlukan juga adanya pemupukan susulan....

Setelah 30 HST lakukan pembunbunan awal setebal 2 cm, sambil membuang gulma. kocor dengan Pupuk Organik Cair (NPK 16:16:16).

Setelah 60 HST bersihkan gulma jika kondisi tidak ada hujan, airi secukupnya.

Setalah 30 HST sebar pupuk organik bokashi di sekitar batang lalu tutup dengan tanah, hal sekaligus pembunbunan.

Setelah 90 HST kocor dengan pupuk organik cair (NPK 16:16:16) lalu di bunbun setebal 2 cm.

Setelah 120 HST sebar pupuk organik bokashi di sekitar batang lalu tutup dengan tanah, hal ini sekaligus pembunbunan.

150 HST kocor dengan pupuk organik cair (NPK 16:16:16) dan pembersihan gulma.

180 HST kocor dengan pupuk organik cair (NPK 16:16:16) lalu di bunbun setebal 2 cm.

210 HST kocor dengan pupuk organik cair (NPK 16:16:16).

Satu hal yang perlu diperhatikan adalah nilai PH tanah, apalagi di saat musim penghujan, banyak petani yang tidak memperhatikan nilai PH tanah hanya fokus pada pumupukan saja, padahal nilai PH justru yang harus mendapatkan perhatian lebih.

Panen bisa dilakukan setelah Singkong Gajah berumur 10 bulan atau lebih.

Dan semoga tulisan sederhana ini bisa bermanfaat bagi kita semua.



Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan petani dapat meningkatkan produktivitas tanaman singkong secara organik secara berkelanjutan. 

Selain itu, praktik pertanian organik juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesehatan konsumen. 

Mari kita dukung pertanian organik sebagai salah satu langkah menuju kedaulatan pangan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.***