Petugas POPT temukan penyakit dan hama pada manggis dan kopi di lahan Barmoel
Anas Saepulloh, Petugas POPT Kecamatan Kiarapedes, Purwakarta di kebun Petani Barmoel (14/1/2021) |
Anas mengamati kondisi tanaman kopi arabika dan tanaman manggis. Anas mengunjungi kebon manggis milik anggota Kelompok Tani Barong Mulya bernama Koko Ahmad Kohar bin Ade Usup dan Saepudin bin Obih. Untuk tanaman kopi arabika, Anas mengunjungi kebun Enjang Sugianto.
Penyakit Mati Ranting dan Hama Ulat pada Kopi Arabika
Berdasarkan pengamatan di lapangan, kopi arabika di kebun milik Enjang Sugianto terkena serangan hama ulat, hal ini tampak dari bekas sayatan di daun. Kemudian juga kopi arabika terkena penyakit Mati Ranting.Akibat penyakit mati ranting ini, Enjang mengaku sangat kaget dengan kondisi tanaman kopi arabika yang tiba-tiba mengering dan buahnya pun ikut rontok.
“Saat buah masih hijau (kopi arabika) ini lebat sekali, Cuma pas mau matang tiba-tiba daun mengering, ranting mati, buah kopinya pun rontok sebelum matang dan dipanen,” terang Enjang.
Bercak Daun dan Karat Daun pada Manggis
Berbeda dengan tanaman kopi arabika, di kebun milik Koko Ahmad Kohar dan kebun milik Saepudin Anas menemukan serangan penyakit pada tanaman manggis. Diantaranya adalah Karat Daun, Bercak daun, mati ranting dan hama ulat.“Penyakit-penyakit ini potensial sekali menurunkan produksi buah untuk panen musim ini,” ujar Anas.
Solusi
Mati Ranting pada manggis, Anas menyarankan pemangkasan. Mengenai Teknik pemangkasan, karena saat ini hari mulai gelap, di lain hari Anas akan kembali datang ke kebun untuk mengajarkan teknik pemangkasan pada tanaman manggis yang terkena penyakit mati ranting tersebut.
Untuk penyakit karat daun dan bercak daun, Anas menyarankan penggunaan agens hayati, seperti PGPR dan Trichoderma. Sedangkan untuk penanganan hama penyakit kopi arabika, Anas menyarankan petani untuk menggunakan agens hayati. (enjs)