Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

TaniHub Diduga Merugikan Petani, Kritik Bennix Mendapat Dukungan Netizen

TaniHub Diduga Merugikan Petani, Kritik Bennix Mendapat Dukungan Netizen
Bennix kritik TaniHub
BARMOEL NEWS - Youtuber terkenal, Bennix, mengeluarkan kritik pedas terhadap TaniHub, platform e-commerce yang telah lama dikenal dalam industri pertanian di Indonesia. 

Dalam kritiknya yang tajam, Bennix menyatakan bahwa praktik TaniHub dapat merugikan para petani.

Salah satu poin yang disoroti oleh Bennix adalah kebijakan TaniHub dalam menyortir hasil panen petani. 

Menurutnya, TaniHub hanya menyerap sebagian kecil dari hasil panen tersebut, sementara mayoritas produk yang dihasilkan oleh petani tidak diambil. 

"TaniHub jualannya retail," sindir Bennix, menyoroti bahwa praktik ini dapat mengakibatkan petani akhirnya terpaksa menjual hasil panennya di pasar tradisional.

Pendapat Bennix mendapat dukungan dari komentar netizen yang juga mengalami pengalaman serupa. 

Salah satu netizen dengan akun @relaxing9267 membagikan pengalamannya yang mengecewakan saat mengirimkan hasil panen ke gudang TaniHub. 

Dari 1,2 ton yang dikirimkan, hanya 500 kg yang diambil setelah disortir, menyebabkan kerugian yang signifikan bagi petani tersebut.

TaniHub, sebagai perusahaan dan aplikasi di bidang pertanian di Indonesia, sebelumnya telah dikenal sebagai platform yang bertujuan untuk menghubungkan petani dengan berbagai jenis usaha dan pembeli. 

Namun, keputusan TaniHub pada bulan Desember 2022 untuk menutup penjualan langsung kepada konsumen dan memfokuskan diri pada pembeli bisnis menimbulkan pertanyaan tentang dampaknya terhadap keuntungan yang diterima oleh para petani.

Dalam konteks ini, kritik yang dilontarkan oleh Bennix dan dukungan yang diterimanya dari netizen menyoroti perlunya evaluasi terhadap praktik bisnis TaniHub. 

Langkah-langkah yang transparan dan berpihak kepada petani perlu diambil untuk memastikan keberlanjutan dan keadilan dalam industri pertanian di Indonesia.***