Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Musyawarah KTH Pusaka Tani: Penetapan Harga Kopi dan Rehabilitasi Jalan, Langkah Nyata Sejahterakan Petani Pusakamulya

Musyawarah KTH Pusaka Tani: Penetapan Harga Kopi dan Rehabilitasi Jalan, Langkah Nyata Sejahterakan Petani Purwakarta  Musyawarah KTH Pusaka Tani menetapkan harga kopi, rehabilitasi jalan, dan pengelolaan kas untuk kesejahteraan petani Purwakarta.  BARMOEL NEWS | Pusakamulya, 30 Mei 2024 - Bertempat di Sekretariat KTH Pusaka di GG Masjid Jami Al-Makmur Dusun Legokbarong RT.009 RW 004 Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, musyawarah penting dilaksanakan oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Pusaka Tani. Acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan anggota KTH ini membahas sejumlah isu strategis yang krusial bagi kesejahteraan petani kopi setempat.  Penetapan Harga Kopi: Langkah Awal untuk Kesejahteraan Petani Salah satu agenda utama dalam musyawarah ini adalah penetapan harga kopi. Harga kopi yang adil dan kompetitif merupakan kunci bagi kesejahteraan petani. Dalam musyawarah tersebut, disepakati bahwa harga kopi akan ditetapkan dengan mempertimbangkan biaya produksi, kondisi pasar, dan kualitas produk. Keputusan ini diharapkan mampu memberikan keuntungan yang lebih baik bagi petani, sehingga mereka dapat terus termotivasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panennya.  Penjualan Melalui Pengurus: Transparansi dan Efisiensi Para petani anggota KTH Pusaka Tani sepakat untuk menjual hasil panen mereka melalui pengurus KTH. Mekanisme ini diyakini akan meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam penjualan kopi. Dengan penjualan terpusat, diharapkan tidak hanya harga jual yang lebih kompetitif, tetapi juga ada kepastian pembayaran dan pengelolaan dana yang lebih baik. Langkah ini menunjukkan komitmen KTH Pusaka Tani untuk memberdayakan anggotanya secara ekonomi melalui kerjasama yang solid.  Rehabilitasi Jalan Menuju Lahan Kopi: Infrastruktur yang Lebih Baik Selain membahas aspek ekonomi, musyawarah juga menyoroti pentingnya infrastruktur. Jalan menuju lahan kopi KTH Pusaka Tani yang mengalami kerusakan menjadi perhatian utama. Rehabilitasi jalan ini diharapkan dapat memperlancar akses transportasi hasil panen, mengurangi biaya logistik, dan meningkatkan kenyamanan petani dalam bekerja. Infrastruktur yang memadai merupakan faktor penting dalam mendukung produktivitas dan efisiensi kerja petani.  Pengelolaan Uang Kas dari Penjualan Kopi: Transparansi Finansial Dana yang diperoleh dari penjualan kopi akan dikelola secara transparan untuk keperluan kas KTH Pusaka Tani. Pengelolaan yang baik dan transparan ini penting untuk memastikan bahwa semua anggota mendapatkan manfaat yang adil dari hasil penjualan. Dana kas tersebut nantinya dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk perbaikan infrastruktur, pembelian peralatan pertanian, dan kegiatan pemberdayaan lainnya.  Kehadiran Tokoh-Tokoh Penting Musyawarah ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting yang menunjukkan dukungan mereka terhadap kegiatan KTH Pusaka Tani. Di antaranya adalah Ketua LMDH Giri Pusaka Dede Warsid dan Pembina LMDH Giri Pusaka Asep Rahmat Saleh Setiaji, SH alias Zaenx. Kehadiran mereka memberikan motivasi dan dorongan moral bagi para anggota KTH.  Selain itu, hadir pula BPD Abdul Latif, Ketua RT 9 Dusun Legokbarong, dan Ketua RW 004 Legokbarong Ade Kosasih. Partisipasi mereka dalam musyawarah ini menunjukkan adanya sinergi yang baik antara KTH dan aparat desa dalam mendukung keberhasilan program-program pertanian.  Kesimpulan: Masa Depan yang Lebih Cerah Musyawarah KTH Pusaka Tani ini merupakan langkah awal yang penting dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi petani kopi di Desa Pusakamulya. Dengan penetapan harga yang adil, mekanisme penjualan yang efisien, perbaikan infrastruktur, dan pengelolaan dana yang transparan, diharapkan kesejahteraan petani akan semakin meningkat.  Dukungan dari berbagai pihak, baik dari tokoh masyarakat maupun aparat desa, memberikan optimisme bahwa program-program yang direncanakan dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal. Semoga upaya bersama ini dapat membawa kemajuan yang signifikan bagi pertanian di Purwakarta dan menjadi contoh bagi daerah lain.  BARMOEL NEWS akan terus mengikuti perkembangan dan memberikan informasi terbaru mengenai kegiatan-kegiatan KTH Pusaka Tani dan perkembangan pertanian di Indonesia.***
Musyawarah KTH Pusaka Tani
BARMOEL NEWS | Pusakamulya, 30 Mei 2024 - Bertempat di Sekretariat KTH Pusaka di GG Masjid Jami Al-Makmur Dusun Legokbarong RT.009 RW 004 Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, musyawarah penting dilaksanakan oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Pusaka Tani. Acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan anggota KTH ini membahas sejumlah isu strategis yang krusial bagi kesejahteraan petani kopi setempat.

Penetapan Harga Kopi: Langkah Awal untuk Kesejahteraan Petani

Salah satu agenda utama dalam musyawarah ini adalah penetapan harga kopi. Harga kopi yang adil dan kompetitif merupakan kunci bagi kesejahteraan petani. Dalam musyawarah tersebut, disepakati bahwa harga kopi akan ditetapkan dengan mempertimbangkan biaya produksi, kondisi pasar, dan kualitas produk. Keputusan ini diharapkan mampu memberikan keuntungan yang lebih baik bagi petani, sehingga mereka dapat terus termotivasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panennya.

Penjualan Melalui Pengurus: Transparansi dan Efisiensi

Musyawarah KTH Pusaka Tani: Penetapan Harga Kopi dan Rehabilitasi Jalan, Langkah Nyata Sejahterakan Petani Purwakarta  Musyawarah KTH Pusaka Tani menetapkan harga kopi, rehabilitasi jalan, dan pengelolaan kas untuk kesejahteraan petani Purwakarta.  BARMOEL NEWS | Pusakamulya, 30 Mei 2024 - Bertempat di Sekretariat KTH Pusaka di GG Masjid Jami Al-Makmur Dusun Legokbarong RT.009 RW 004 Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, musyawarah penting dilaksanakan oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Pusaka Tani. Acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan anggota KTH ini membahas sejumlah isu strategis yang krusial bagi kesejahteraan petani kopi setempat.  Penetapan Harga Kopi: Langkah Awal untuk Kesejahteraan Petani Salah satu agenda utama dalam musyawarah ini adalah penetapan harga kopi. Harga kopi yang adil dan kompetitif merupakan kunci bagi kesejahteraan petani. Dalam musyawarah tersebut, disepakati bahwa harga kopi akan ditetapkan dengan mempertimbangkan biaya produksi, kondisi pasar, dan kualitas produk. Keputusan ini diharapkan mampu memberikan keuntungan yang lebih baik bagi petani, sehingga mereka dapat terus termotivasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panennya.  Penjualan Melalui Pengurus: Transparansi dan Efisiensi Para petani anggota KTH Pusaka Tani sepakat untuk menjual hasil panen mereka melalui pengurus KTH. Mekanisme ini diyakini akan meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam penjualan kopi. Dengan penjualan terpusat, diharapkan tidak hanya harga jual yang lebih kompetitif, tetapi juga ada kepastian pembayaran dan pengelolaan dana yang lebih baik. Langkah ini menunjukkan komitmen KTH Pusaka Tani untuk memberdayakan anggotanya secara ekonomi melalui kerjasama yang solid.  Rehabilitasi Jalan Menuju Lahan Kopi: Infrastruktur yang Lebih Baik Selain membahas aspek ekonomi, musyawarah juga menyoroti pentingnya infrastruktur. Jalan menuju lahan kopi KTH Pusaka Tani yang mengalami kerusakan menjadi perhatian utama. Rehabilitasi jalan ini diharapkan dapat memperlancar akses transportasi hasil panen, mengurangi biaya logistik, dan meningkatkan kenyamanan petani dalam bekerja. Infrastruktur yang memadai merupakan faktor penting dalam mendukung produktivitas dan efisiensi kerja petani.  Pengelolaan Uang Kas dari Penjualan Kopi: Transparansi Finansial Dana yang diperoleh dari penjualan kopi akan dikelola secara transparan untuk keperluan kas KTH Pusaka Tani. Pengelolaan yang baik dan transparan ini penting untuk memastikan bahwa semua anggota mendapatkan manfaat yang adil dari hasil penjualan. Dana kas tersebut nantinya dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk perbaikan infrastruktur, pembelian peralatan pertanian, dan kegiatan pemberdayaan lainnya.  Kehadiran Tokoh-Tokoh Penting Musyawarah ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting yang menunjukkan dukungan mereka terhadap kegiatan KTH Pusaka Tani. Di antaranya adalah Ketua LMDH Giri Pusaka Dede Warsid dan Pembina LMDH Giri Pusaka Asep Rahmat Saleh Setiaji, SH alias Zaenx. Kehadiran mereka memberikan motivasi dan dorongan moral bagi para anggota KTH.  Selain itu, hadir pula BPD Abdul Latif, Ketua RT 9 Dusun Legokbarong, dan Ketua RW 004 Legokbarong Ade Kosasih. Partisipasi mereka dalam musyawarah ini menunjukkan adanya sinergi yang baik antara KTH dan aparat desa dalam mendukung keberhasilan program-program pertanian.  Kesimpulan: Masa Depan yang Lebih Cerah Musyawarah KTH Pusaka Tani ini merupakan langkah awal yang penting dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi petani kopi di Desa Pusakamulya. Dengan penetapan harga yang adil, mekanisme penjualan yang efisien, perbaikan infrastruktur, dan pengelolaan dana yang transparan, diharapkan kesejahteraan petani akan semakin meningkat.  Dukungan dari berbagai pihak, baik dari tokoh masyarakat maupun aparat desa, memberikan optimisme bahwa program-program yang direncanakan dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal. Semoga upaya bersama ini dapat membawa kemajuan yang signifikan bagi pertanian di Purwakarta dan menjadi contoh bagi daerah lain.  BARMOEL NEWS akan terus mengikuti perkembangan dan memberikan informasi terbaru mengenai kegiatan-kegiatan KTH Pusaka Tani dan perkembangan pertanian di Indonesia.***
Dari kanan: ketua KTH, Ketua Gapoktan, Ketua RT
Para petani anggota KTH Pusaka Tani sepakat untuk menjual hasil panen mereka melalui pengurus KTH. Mekanisme ini diyakini akan meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam penjualan kopi. Dengan penjualan terpusat, diharapkan tidak hanya harga jual yang lebih kompetitif, tetapi juga ada kepastian pembayaran dan pengelolaan dana yang lebih baik. Langkah ini menunjukkan komitmen KTH Pusaka Tani untuk memberdayakan anggotanya secara ekonomi melalui kerjasama yang solid.

Rehabilitasi Jalan Menuju Lahan Kopi: Infrastruktur yang Lebih Baik

Selain membahas aspek ekonomi, musyawarah juga menyoroti pentingnya infrastruktur. Jalan menuju lahan kopi KTH Pusaka Tani yang mengalami kerusakan menjadi perhatian utama. Rehabilitasi jalan ini diharapkan dapat memperlancar akses transportasi hasil panen, mengurangi biaya logistik, dan meningkatkan kenyamanan petani dalam bekerja. Infrastruktur yang memadai merupakan faktor penting dalam mendukung produktivitas dan efisiensi kerja petani.

Pengelolaan Uang Kas dari Penjualan Kopi: Transparansi Finansial

Musyawarah KTH Pusaka Tani: Penetapan Harga Kopi dan Rehabilitasi Jalan, Langkah Nyata Sejahterakan Petani Purwakarta  Musyawarah KTH Pusaka Tani menetapkan harga kopi, rehabilitasi jalan, dan pengelolaan kas untuk kesejahteraan petani Purwakarta.  BARMOEL NEWS | Pusakamulya, 30 Mei 2024 - Bertempat di Sekretariat KTH Pusaka di GG Masjid Jami Al-Makmur Dusun Legokbarong RT.009 RW 004 Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, musyawarah penting dilaksanakan oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Pusaka Tani. Acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan anggota KTH ini membahas sejumlah isu strategis yang krusial bagi kesejahteraan petani kopi setempat.  Penetapan Harga Kopi: Langkah Awal untuk Kesejahteraan Petani Salah satu agenda utama dalam musyawarah ini adalah penetapan harga kopi. Harga kopi yang adil dan kompetitif merupakan kunci bagi kesejahteraan petani. Dalam musyawarah tersebut, disepakati bahwa harga kopi akan ditetapkan dengan mempertimbangkan biaya produksi, kondisi pasar, dan kualitas produk. Keputusan ini diharapkan mampu memberikan keuntungan yang lebih baik bagi petani, sehingga mereka dapat terus termotivasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panennya.  Penjualan Melalui Pengurus: Transparansi dan Efisiensi Para petani anggota KTH Pusaka Tani sepakat untuk menjual hasil panen mereka melalui pengurus KTH. Mekanisme ini diyakini akan meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam penjualan kopi. Dengan penjualan terpusat, diharapkan tidak hanya harga jual yang lebih kompetitif, tetapi juga ada kepastian pembayaran dan pengelolaan dana yang lebih baik. Langkah ini menunjukkan komitmen KTH Pusaka Tani untuk memberdayakan anggotanya secara ekonomi melalui kerjasama yang solid.  Rehabilitasi Jalan Menuju Lahan Kopi: Infrastruktur yang Lebih Baik Selain membahas aspek ekonomi, musyawarah juga menyoroti pentingnya infrastruktur. Jalan menuju lahan kopi KTH Pusaka Tani yang mengalami kerusakan menjadi perhatian utama. Rehabilitasi jalan ini diharapkan dapat memperlancar akses transportasi hasil panen, mengurangi biaya logistik, dan meningkatkan kenyamanan petani dalam bekerja. Infrastruktur yang memadai merupakan faktor penting dalam mendukung produktivitas dan efisiensi kerja petani.  Pengelolaan Uang Kas dari Penjualan Kopi: Transparansi Finansial Dana yang diperoleh dari penjualan kopi akan dikelola secara transparan untuk keperluan kas KTH Pusaka Tani. Pengelolaan yang baik dan transparan ini penting untuk memastikan bahwa semua anggota mendapatkan manfaat yang adil dari hasil penjualan. Dana kas tersebut nantinya dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk perbaikan infrastruktur, pembelian peralatan pertanian, dan kegiatan pemberdayaan lainnya.  Kehadiran Tokoh-Tokoh Penting Musyawarah ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting yang menunjukkan dukungan mereka terhadap kegiatan KTH Pusaka Tani. Di antaranya adalah Ketua LMDH Giri Pusaka Dede Warsid dan Pembina LMDH Giri Pusaka Asep Rahmat Saleh Setiaji, SH alias Zaenx. Kehadiran mereka memberikan motivasi dan dorongan moral bagi para anggota KTH.  Selain itu, hadir pula BPD Abdul Latif, Ketua RT 9 Dusun Legokbarong, dan Ketua RW 004 Legokbarong Ade Kosasih. Partisipasi mereka dalam musyawarah ini menunjukkan adanya sinergi yang baik antara KTH dan aparat desa dalam mendukung keberhasilan program-program pertanian.  Kesimpulan: Masa Depan yang Lebih Cerah Musyawarah KTH Pusaka Tani ini merupakan langkah awal yang penting dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi petani kopi di Desa Pusakamulya. Dengan penetapan harga yang adil, mekanisme penjualan yang efisien, perbaikan infrastruktur, dan pengelolaan dana yang transparan, diharapkan kesejahteraan petani akan semakin meningkat.  Dukungan dari berbagai pihak, baik dari tokoh masyarakat maupun aparat desa, memberikan optimisme bahwa program-program yang direncanakan dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal. Semoga upaya bersama ini dapat membawa kemajuan yang signifikan bagi pertanian di Purwakarta dan menjadi contoh bagi daerah lain.  BARMOEL NEWS akan terus mengikuti perkembangan dan memberikan informasi terbaru mengenai kegiatan-kegiatan KTH Pusaka Tani dan perkembangan pertanian di Indonesia.***
Dari kiri: Ketua RT, Ketua Gapoktan
Dana yang diperoleh dari penjualan kopi akan dikelola secara transparan untuk keperluan kas KTH Pusaka Tani. Pengelolaan yang baik dan transparan ini penting untuk memastikan bahwa semua anggota mendapatkan manfaat yang adil dari hasil penjualan. Dana kas tersebut nantinya dapat digunakan untuk berbagai keperluan organisasi (KTH Pusaka Tani).

Kehadiran Tokoh-Tokoh Penting

Musyawarah ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting yang menunjukkan dukungan mereka terhadap kegiatan KTH Pusaka Tani. Di antaranya adalah Ketua LMDH Giri Pusaka Dede Warsid dan Pembina LMDH Giri Pusaka sekaligus Ketua Gapoktan Pusaka Mandiri Desa Pusakamulya Asep Rahmat Saleh Setiaji, SH alias Zaenx. Kehadiran mereka memberikan motivasi dan dorongan moral bagi para anggota KTH.

Selain itu, hadir pula BPD Abdul Latif, Ketua RT 9 Dusun Legokbarong, dan Ketua RW 004 Legokbarong Ade Kosasih. Partisipasi mereka dalam musyawarah ini menunjukkan adanya sinergi yang baik antara KTH dan aparat desa dalam mendukung keberhasilan program-program pertanian.

Masa Depan yang Lebih Cerah

Musyawarah KTH Pusaka Tani: Penetapan Harga Kopi dan Rehabilitasi Jalan, Langkah Nyata Sejahterakan Petani Purwakarta  Musyawarah KTH Pusaka Tani menetapkan harga kopi, rehabilitasi jalan, dan pengelolaan kas untuk kesejahteraan petani Purwakarta.  BARMOEL NEWS | Pusakamulya, 30 Mei 2024 - Bertempat di Sekretariat KTH Pusaka di GG Masjid Jami Al-Makmur Dusun Legokbarong RT.009 RW 004 Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, musyawarah penting dilaksanakan oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Pusaka Tani. Acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan anggota KTH ini membahas sejumlah isu strategis yang krusial bagi kesejahteraan petani kopi setempat.  Penetapan Harga Kopi: Langkah Awal untuk Kesejahteraan Petani Salah satu agenda utama dalam musyawarah ini adalah penetapan harga kopi. Harga kopi yang adil dan kompetitif merupakan kunci bagi kesejahteraan petani. Dalam musyawarah tersebut, disepakati bahwa harga kopi akan ditetapkan dengan mempertimbangkan biaya produksi, kondisi pasar, dan kualitas produk. Keputusan ini diharapkan mampu memberikan keuntungan yang lebih baik bagi petani, sehingga mereka dapat terus termotivasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panennya.  Penjualan Melalui Pengurus: Transparansi dan Efisiensi Para petani anggota KTH Pusaka Tani sepakat untuk menjual hasil panen mereka melalui pengurus KTH. Mekanisme ini diyakini akan meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam penjualan kopi. Dengan penjualan terpusat, diharapkan tidak hanya harga jual yang lebih kompetitif, tetapi juga ada kepastian pembayaran dan pengelolaan dana yang lebih baik. Langkah ini menunjukkan komitmen KTH Pusaka Tani untuk memberdayakan anggotanya secara ekonomi melalui kerjasama yang solid.  Rehabilitasi Jalan Menuju Lahan Kopi: Infrastruktur yang Lebih Baik Selain membahas aspek ekonomi, musyawarah juga menyoroti pentingnya infrastruktur. Jalan menuju lahan kopi KTH Pusaka Tani yang mengalami kerusakan menjadi perhatian utama. Rehabilitasi jalan ini diharapkan dapat memperlancar akses transportasi hasil panen, mengurangi biaya logistik, dan meningkatkan kenyamanan petani dalam bekerja. Infrastruktur yang memadai merupakan faktor penting dalam mendukung produktivitas dan efisiensi kerja petani.  Pengelolaan Uang Kas dari Penjualan Kopi: Transparansi Finansial Dana yang diperoleh dari penjualan kopi akan dikelola secara transparan untuk keperluan kas KTH Pusaka Tani. Pengelolaan yang baik dan transparan ini penting untuk memastikan bahwa semua anggota mendapatkan manfaat yang adil dari hasil penjualan. Dana kas tersebut nantinya dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk perbaikan infrastruktur, pembelian peralatan pertanian, dan kegiatan pemberdayaan lainnya.  Kehadiran Tokoh-Tokoh Penting Musyawarah ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting yang menunjukkan dukungan mereka terhadap kegiatan KTH Pusaka Tani. Di antaranya adalah Ketua LMDH Giri Pusaka Dede Warsid dan Pembina LMDH Giri Pusaka Asep Rahmat Saleh Setiaji, SH alias Zaenx. Kehadiran mereka memberikan motivasi dan dorongan moral bagi para anggota KTH.  Selain itu, hadir pula BPD Abdul Latif, Ketua RT 9 Dusun Legokbarong, dan Ketua RW 004 Legokbarong Ade Kosasih. Partisipasi mereka dalam musyawarah ini menunjukkan adanya sinergi yang baik antara KTH dan aparat desa dalam mendukung keberhasilan program-program pertanian.  Kesimpulan: Masa Depan yang Lebih Cerah Musyawarah KTH Pusaka Tani ini merupakan langkah awal yang penting dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi petani kopi di Desa Pusakamulya. Dengan penetapan harga yang adil, mekanisme penjualan yang efisien, perbaikan infrastruktur, dan pengelolaan dana yang transparan, diharapkan kesejahteraan petani akan semakin meningkat.  Dukungan dari berbagai pihak, baik dari tokoh masyarakat maupun aparat desa, memberikan optimisme bahwa program-program yang direncanakan dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal. Semoga upaya bersama ini dapat membawa kemajuan yang signifikan bagi pertanian di Purwakarta dan menjadi contoh bagi daerah lain.  BARMOEL NEWS akan terus mengikuti perkembangan dan memberikan informasi terbaru mengenai kegiatan-kegiatan KTH Pusaka Tani dan perkembangan pertanian di Indonesia.***
BPD Abdul Latif (tengah)
Musyawarah KTH Pusaka Tani ini merupakan langkah awal yang penting dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi petani kopi di Desa Pusakamulya. Dengan penetapan harga yang adil, mekanisme penjualan yang efisien, perbaikan infrastruktur, dan pengelolaan dana yang transparan, diharapkan kesejahteraan petani akan semakin meningkat.

Dukungan dari berbagai pihak, baik dari tokoh masyarakat maupun aparat desa, memberikan optimisme bahwa program-program yang direncanakan dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal. Semoga upaya bersama ini dapat membawa kemajuan yang signifikan bagi pertanian di Purwakarta dan menjadi contoh bagi daerah lain.

BARMOEL NEWS akan terus mengikuti perkembangan dan memberikan informasi terbaru mengenai kegiatan-kegiatan KTH Pusaka Tani dan perkembangan pertanian di Indonesia.***