Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Terobosan KTH Pusaka Tani, Permudah Penjualan Kopi Langsung di Gunung, Petani Tak Perlu Repot Bawa Hasil Panen ke Rumah!

Petani kopi Purwakarta KTH Pusaka Tani
KTH Pusaka Tani
BARMOEL NEWS - Kelompok Tani Hutan (KTH) Pusaka Tani di Gunung Burangrang membuat terobosan baru yang mempermudah para petani kopi untuk menjual hasil panennya. Inisiatif ini memungkinkan petani menjual kopi gelondong (Cherry) langsung di tempat panen, tanpa harus membawa hasil panen ke rumah terlebih dahulu.

Ketua KTH Pusaka Tani, Saepudin, menjelaskan terobosan ini saat diwawancarai pada Minggu (26/5/2024).

"Kami mempermudah petani untuk menjual kopi hasil panen di gunung. Tidak perlu susah bawa dulu ke rumah," ujarnya.

Inisiatif ini diambil dengan pertimbangan bahwa semakin mudah proses penjualan, semakin tinggi semangat petani dalam merawat tanaman kopi mereka.

"Memang baru beberapa petani yang kopinya mulai panen, tapi kami sebagai KTH perlu memfasilitasi petani agar tambah semangat mengurus pohon kopinya," tambah Saepudin.

Saepudin juga optimis bahwa kemudahan ini akan berdampak positif bagi petani.

"Sehingga jika dipermudah (jual kopi), saya yakin petani akan semangat mengurus," lanjutnya.

Di desa ini, terdapat tiga pengolah kopi utama yang berperan penting dalam membantu petani, yaitu Wulan, Bah Toha (Saepudin bin Ahmad), dan Gepeng (Mardika).

"Alhamdulillah, peran mereka sangat penting untuk kami petani kopi," terang Saepudin, yang akrab disapa Ben.

Selain sebagai ketua KTH Pusaka Tani, Saepudin alias Ben juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Tani Barong Mulya (Barmoel). Peran gandanya ini memberikan keuntungan tersendiri karena ia bisa menyelaraskan kebutuhan dan aspirasi petani di kedua kelompok.

Inisiatif ini bukan hanya solusi praktis, tetapi juga bentuk dukungan moral bagi para petani kopi. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan petani semakin bersemangat dan termotivasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kopi mereka.

Selain itu, kemudahan dalam penjualan kopi diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani, mengingat proses pascapanen yang selama ini cukup menyulitkan mereka. Terobosan ini diharapkan menjadi contoh bagi komunitas petani lainnya di Indonesia untuk terus berinovasi demi kesejahteraan bersama.

KTH Pusaka Tani dan Kelompok Tani Barong Mulya (Barmoel) terus berkomitmen untuk mendukung para petani kopi di daerah tersebut. Dengan adanya tiga pengolah kopi yang sudah berperan aktif, diharapkan ke depan semakin banyak petani yang bergabung dan merasakan manfaat dari inisiatif ini.

Inisiatif ini adalah langkah kecil dengan dampak besar bagi petani kopi di desa tersebut. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, pertanian kopi di daerah ini diharapkan bisa semakin maju dan berkembang, membawa kesejahteraan bagi para petani dan keluarganya.

BARMOEL NEWS akan terus memantau perkembangan inisiatif ini dan melaporkan dampak positif yang dirasakan oleh para petani kopi di wilayah tersebut. Mari kita dukung bersama langkah-langkah inovatif yang memajukan sektor pertanian di Indonesia.***