Profil Ben bin Obih, Ketua Baru di Kelompok Tani Barong Mulya
Saepudin bin Obih (Ben) |
Dalam musyawarah tersebut, Enjang Sugianto, ketua Barmoel sebelumnya mengundurkan diri karena harus menjalankan tugas sebagai ketua kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Kiarapedes sejak 4 April 2024.
Namun, di balik jabatannya yang baru, Ben telah memiliki keterkaitan kuat dengan kelompok tersebut sejak awal berdirinya pada September 2013. Sebagai putra dari salah satu pendiri kelompok, Bapak Obih, Ben memiliki ikatan emosional dan dedikasi yang tinggi terhadap kelompok tani tersebut.
Pendidikan agamanya juga tidak luput dari perhatian. Ben telah belajar Al-Qur'an dan dasar keagamaan dari Ustad Juhlan di Legokbarong, serta mendalami Kitab Kuning di bawah bimbingan Ustad Ujang Ahmad bin Obih.
Namun, di balik jabatannya yang baru, Ben telah memiliki keterkaitan kuat dengan kelompok tersebut sejak awal berdirinya pada September 2013. Sebagai putra dari salah satu pendiri kelompok, Bapak Obih, Ben memiliki ikatan emosional dan dedikasi yang tinggi terhadap kelompok tani tersebut.
Lahir di Legokbarong pada 1 Januari 1984, Saepudin tumbuh dan berkembang di tengah-tengah lingkungan pertanian yang telah menjadi bagian integral dari kehidupannya sejak kecil.
Meskipun namanya identik dengan nama ayahnya, Ben menonjolkan identitasnya dengan menyertakan "bin Obih" untuk membedakan dirinya dari rekan seprofesinya, Saepudin bin Ahmad, yang juga terlibat dalam aktivitas pertanian di Parakanceuri.
Kepemimpinan Ben tidak hanya tercermin dalam perannya sebagai Ketua Kelompok Tani Barong Mulya atau Barmoel (nama pendek dari Kelompok Tani Barong Mulya -red), tetapi juga dalam keterlibatannya di lembaga pertanian lainnya, seperti Kelompok Tani Hutan (KTH) Pusaka Tani.
Di KTH Pusaka Tani, yang merupakan bagian dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Giri Pusaka Desa Pusakamulya, Ben aktif memimpin sebagai penggarap.
Namun, peran Ben tidak terbatas pada lingkup LMDH. Ia juga memimpin KTH Barong Mulya, sebuah kelompok tani yang memiliki perbedaan mendasar dengan KTH Pusaka Tani, yaitu dalam kepemilikan lahan. Jika KTH Pusaka Tani beroperasi di area hutan negara yang dikelola oleh Perusahaan Perhutani, KTH Barong Mulya bertumpu pada tanah milik petani.
Karakter kepemimpinan Ben tercermin dari pengaruh almarhum ayahnya, Bapak Obih, yang dikenal memiliki kepribadian yang dominan. Namun, di balik sifat dominannya, Ben juga dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Meskipun namanya identik dengan nama ayahnya, Ben menonjolkan identitasnya dengan menyertakan "bin Obih" untuk membedakan dirinya dari rekan seprofesinya, Saepudin bin Ahmad, yang juga terlibat dalam aktivitas pertanian di Parakanceuri.
Kepemimpinan Ben tidak hanya tercermin dalam perannya sebagai Ketua Kelompok Tani Barong Mulya atau Barmoel (nama pendek dari Kelompok Tani Barong Mulya -red), tetapi juga dalam keterlibatannya di lembaga pertanian lainnya, seperti Kelompok Tani Hutan (KTH) Pusaka Tani.
Di KTH Pusaka Tani, yang merupakan bagian dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Giri Pusaka Desa Pusakamulya, Ben aktif memimpin sebagai penggarap.
Namun, peran Ben tidak terbatas pada lingkup LMDH. Ia juga memimpin KTH Barong Mulya, sebuah kelompok tani yang memiliki perbedaan mendasar dengan KTH Pusaka Tani, yaitu dalam kepemilikan lahan. Jika KTH Pusaka Tani beroperasi di area hutan negara yang dikelola oleh Perusahaan Perhutani, KTH Barong Mulya bertumpu pada tanah milik petani.
Karakter kepemimpinan Ben tercermin dari pengaruh almarhum ayahnya, Bapak Obih, yang dikenal memiliki kepribadian yang dominan. Namun, di balik sifat dominannya, Ben juga dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Kemampuannya dalam menjalankan organisasi non-profit seperti kelompok tani menjadi bukti konkrit dari komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat petani. Selain aktif di bidang pertanian, Ben juga memiliki latar belakang pendidikan dan pelatihan yang kuat.
Ia telah mengikuti berbagai pelatihan seperti Diklatsar Banser, Wirausaha Baru Perkebunan (WUB), dan PASDA. Pendidikan formalnya pun tidak kalah mencolok, dari SDN 1 Pusakamulya hingga Madrasah Tsanawiyah Wanayasa.
Pendidikan agamanya juga tidak luput dari perhatian. Ben telah belajar Al-Qur'an dan dasar keagamaan dari Ustad Juhlan di Legokbarong, serta mendalami Kitab Kuning di bawah bimbingan Ustad Ujang Ahmad bin Obih.
Selain itu, ia juga menempuh pendidikan agama formal di Pondok Pesantren Hidayatul Ikhwan, Nangerang Wanayasa. Sebelum menjabat sebagai Ketua Kelompok Tani Barong Mulya, Ben telah meniti karir yang beragam.
Mulai dari menjadi Komandan Linmas Desa Pusakamulya hingga terlibat dalam industri pabrik teh, Saepudin telah menunjukkan kemampuan dan dedikasinya dalam berbagai bidang.
Dengan latar belakang pendidikan, pengalaman, dan komitmennya terhadap pertanian dan kesejahteraan masyarakat petani, Saepudin bin Obih alias Ben siap memimpin perubahan dan memperjuangkan kepentingan Kelompok Tani Barong Mulya ke arah yang lebih baik.***
Dengan latar belakang pendidikan, pengalaman, dan komitmennya terhadap pertanian dan kesejahteraan masyarakat petani, Saepudin bin Obih alias Ben siap memimpin perubahan dan memperjuangkan kepentingan Kelompok Tani Barong Mulya ke arah yang lebih baik.***