Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Mengintip Usaha Jepang Mengatasi Masalah Pertanian

Minggu, 02 Juni 2013

Jepang, seperti kebanyakan negara- negara lain di dunia, sedang mengalami masalah yang cukup rumit dalam sektor pertanian. Selain masalah ketersediaan lahan, permasalahan utama yang muncul di Jepang adalah semakin berkurangnya orang yang berminat untuk terjun dalam bidang pertanian sedangkan rata-rata orang yang bekerja sebagai petani kini sudah semakin menua. Imbasnya produk pertanian mereka tidak mampu menutupi kebutuhan dalam negerinya sendiri. Jepang hanya
mampu memproduksi sekitar 40%
dari kebutuhan produk pertanian
negaranya. Untuk mengatasi
permasalahan ini berbagai pihak di
Jepang berusaha menempuh
berbagai cara, terutama melalui
bidang keahlian mereka yaitu
teknologi.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa kaum muda sekarang sangat jarang ada yang tertarik untuk menggeluti dunia pertanian. Di Jepang sendiri saat ini jumlah orang yang bekerja dalam bidang pertanian bisa dikatakan sangat minim. Satu keluarga petani di Jepang, umumnya beranggotakan 4 orang anggota keluarga, biasanya harus mengurus puluhan hektar lahan, bahkan di beberapa daerah mereka harus mengurusi lebih dari 100 hektar lahan. Dengan usia para petani di Jepang yang umumnya tak lagi muda, hal ini tentu saja menjadi sebuah masalah yang serius. Berbagai pihak, terutama dari kaum akademis dan produsen peralatan pertanian, sangat menyadari akan permasalahan besar yang tengah
melanda Jepang ini. Mereka
kemudian bahu-membahu mencari
solusi untuk mengatasinya. Salah
satunya adalah kerjasama antara
Yanmar dan Universitas Hokkaido
untuk menghasilkan mesin pertanian yang mampu bekerja tanpa digerakan oleh manusia. Produk purwarupanya sendiri telah diuji cobakan di sebuah lahan di Sapporo dan Tsukaba pada sekitar akhir 2012
lalu.

Mesin yang saat itu diuji cobakan
antara lain mesin pembajak tanah
dan pemanen padi. Kedua mesin itu bekerja secara otomatis bedasarkan data yang telah diinput dan menggunakan teknologi GPS sebagai pemandunya dengan margin kesalahan dibawah 10 cm. Prof. Noboru Noguchi dari Universitas Hokkaido berharap produk ini nantinya akan mampu membantu petani untuk melakukan pekerjaan bertani tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga. Uji coba ini sendiri selain untuk menilai sejauh mana efektivitas mesin ini, juga ditujukan
untuk menjawab keraguan publik
akan keamanan teknologi ini.
Teknologi ini awalnya dianggap
berbahaya karena ada kemungkinan
mesin ini akan menabrak orang atau
benda lain yang berada di jalurnya
saat mesin tersebut bekerja. Namun
lewat sebuah demonstrasi, tim
pengembang berhasil menghilangkan
keraguan itu dan menunjukan betapa
amannya mesin ini berkat teknologi
sensor yang mereka pasang. dengan
dua macam sensor yang mereka
gunakan, mesin-mesin ini akan
berhenti secara otomatis dan
membunyikan klakson sebagai
peringatan jika mendeteksi adanya
penghalang pada jarak hingga 30
meter. Pihak pengembang sendiri
menyatakan walau telah cukup puas
dengan kinerja mesin ini namun
masih berencana untuk membuat
tampilan mesin menjadi lebih
ringkas sebelum dipasarkan.
Menariknya ternyata bukan hanya
pihak luar saja yang bekerja keras
untuk membantu kinerja para petani.

Para petani di Jepang sendiri secara
sadar mulai mengembangkan diri
untuk meningkatkan kualitas
pekerjaannya, Penggunaan GPS
sekarang mulai marak dikalangan
petani di Jepang untuk meningkatkan
efisiensi dan efektifitas pekerjaan
mereka. Selain itu mereka sering
mengadakan diskusi-diskusi untuk
mengembangkan peralatan pertanian
mereka agar menjadi lebih praktis.
Berkat kesadaran berbagai pihak di
Jepang, pertanian di Jepang kini
secara perlahan mulai mengarah
kejalur yang lebih baik. Berbagai
teknologi yang menjadi keunggulan
mereka diberdayakan secara optimal
untuk menunjang kemajuan
pertanian. Seorang teman saya yang
asli Jepang bahkan berujar, "Tak
lama lagi lahan pertanian di Jepang
tak akan berhenti menghasilkan
produk terbaiknya, bahkan ketika si
petani sedang tertidur lelap".

Sumber:
tobeeinspired.blogspot.com/2013/06/mengintip-usaha-jepang-mengatasi.html?m=1

Posting Komentar untuk "Mengintip Usaha Jepang Mengatasi Masalah Pertanian"