Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

SOP Pasca-panen Kopi Arabika Barmoel - manual

Kopi Arabika Barmoel, diseduh di Inspired Cafe, Purwakarta

Standard Operating Procedure (SOP) Pengolahan Pasca-panen Kopi Arabika Barmoel

Semi-washed

1. Pemetikan
Kopi dipetik hanya yang benar-benar telah matang. Ditandai dengan warna kopi yang telah berwarna merah tua, serta mudah copot dari tangkai saat dipetik.

2. Sortir Rendam
Cherry / Kopi gelondong direndam dengan tujuan untuk memisahkan biji kopi yang bernas dengan biji kopi yang hampa. Biji kopi yang berisi akan tenggelam, sedangkan biji kopi yang hampa akan mengapung. 

Selanjutnya, biji kopi hampa dipisahkan untuk diolah secara dry proccess, yang setelah menjadi greenbean akan masuk kategori kualitas rendah.

3. Sortir Biji Muda
Setelah didapat biji bernas, selanjutnya biji kopi disortir kembali. Yaitu, dibuang biji kopi yang kurang matang atau masih berwarna kuning dan hijau. Dipilih satu per satu, biji muda tersebut dipisahkan, untuk diolah secara dry-proccess sebagai kopi kualitas rendah.

4. Pengupasan Kulit Luar
Setelah melewati 2 kali proses sortir, biji kopi bernas dan telah matang ini dikupas. Menggunakan mesin pengupas hingga kulit luarnya terkelupas.

5. Memisahkan Kulit Luar
Biji kopi yang telah dikupas, kulitnya dibuang hingga didapat hanya biji kopi basah dengan kulit tanduk yang berlendir.

6. Fermentasi
Fermentasi dilakukan dengan cara merendam biji kopi selama 3 hari atau maksimal selama 36 jam. Air rendaman harus banyak, dengan ketinggian air minimal 10 cm. Setiap 8 jam diaduk agar lendir segera terbuang. Setiap hari air diganti agar nanti kopi yang dihasilkan tidak berbau tidak sedap saat diseduh. Buang jika ada biji yang masih terapung.

7. Pencucian
Hari terakhir fermentasi biji kopi dicuci, digosok hingga bersih dan tidak berlendir.

8. Penjemuran pertama
Biji kopi dijemur selama 5-7 hari, hingga kulit tanduk kering dan mudah dikupas. Penjemuran dibolak-balik setiap 3-6 jam sekali agar kekeringan merata.

9. Pengupasan Kulit Tanduk
Pengupasan dilakukan menggunakan mesin hueller, atau bisa pula dengan cara manual. Cara manual cukup efisien jika kopi yang dikupas berjumlah sedikit, maksimal 3 Kg. 

Adapun proses manual ini bisa dengan cara digosok dengan tangan diatas "nyiru", kemudian di-"tapi" untuk membuang kulit tanduk keringnya. Atau bisa juga dengan cara di-"irik", biji kopi dimasukan ke dalam karung dan diikat. 

Kemudian diinjak-injak agar kulit tanduknya terkelupas, terakhir di-"tapi" dan disortir. Lakukan hingga semua kulit tanduk keringnya bersih.

10. Penjemuran kedua
Setelah bersih dari kulit tanduk, biji kopi yang telah kering sekitar 30%, dijemur kembali hingga tingkat kekeringan 11-12%.

11. Sortir terakhir
Kali ini, greenbean / kopi kering / kopi beras disortir untuk yang terakhir kalinya. Dipisahkan biji kopi yang rusak, bolong dan kurang matang. Serta dipisahkan biji kopi lanangnya, yaitu biji kopi monokotil atang biji tunggal, karena biji kopi ini memiliki harga tersendiri yang tentunya lebih mahal. 

Sedangkan biji yang kurang matang bisa dilihat dari warnanya yang agak putih, abu-abu dan lebih ringan tidak berisi. Pada tahap ini, kita memiliki setidaknya 3 grade greenbean, yaitu 1). Greenbean Lanang/peaberry. 2). Greenbean kualitas baik dan 3). Greenbean kualits rendah

12. Roasting
Roasting/sangrai dilakukan secara modern, dengan alat khusus seperti yang ada di Jalan Baru - Purwakarta. Dengan tingkat kematangan sedang, warna roasted bean coklat sedang.

Kopi Arabika Barmoel, dibuat Avogato di Inspired Cafe, Purwakarta

13. Penjualan
Hingga saat ini ada 2 kedai yang menerima Kopi Arabika Barmoel yang telah diroasting, yaitu Inspired Cafe dan Kamsat Cafe.

Kopi Arabika Barmoel generasi I, diroasting di K&B

Demikian tahapan proses pengolahan pasca panen kopi arabika barmoel, yang dimungkinkan masih akan ada perubahan jika ditemukan teknik yang lebih baik lagi. Terima kasih. (enjs)