Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Barmoel Kids mengenal ulat

Jaka bin Enjang belajar tentang ulat
Barmoel - Tidak bisa dipungkiri, kalo ulat sering dianggap sebagai hewan yang menakutkan bagi sebagian orang, terlebih bagi kaum wanita. Tanpa kontak sentuhan, hanya dengan melihatnya saja sudah bikin merinding.

Ulat juga banyak disebut sebagai musuh petani, karena sebagian besar dari jenis ulat menjadi hama bagi tanaman.

Pengendalian tanpa Pemusnahan

Tahun 2015, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta bidang Perkebunan, mengadakan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT).

Pesertanya adalah petani perkebunan di Kelompok Tani Barong Mulya, yang mayoritas merupakan petani perkebunan teh (Teh Rakyat).
 
Ulat api di daun teh di kebun anggota Teh Barmoel
SLPHT merupakan kegiatan peningkatan kompetensi petani dalam mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Dengan sistem pengendalian, sekali lagi pengendalian, bukan pemusnahan hama.

Maksudnya adalah bahwa seluruh organisme yang ada di bumi ini pada dasarnya bermanfaat, namun populasinya perlu dikendalikan manakala berpotensi merugikan usaha pertanian.

Sejak kegiatan SLPHT tersebut kami seakan memiliki paradigma baru dalam bertani, tidak lagi menganggap hama atau penyakit ataupun rumput liar sebagai musuh.

Kami tetap melestarikan semuanya, dalam ambang batas yang aman bagi pertanian kami serta bagi keberlangsungan hidup organisme pengganggu itu sendiri.

Keindahan adalah Keseimbangan

Kepunahan salah satu organisme di muka bumi ini dapat mengakibatkan terputusnya rantai makanan, yang akan menimbulkan kerusakan ekosistem. Selanjutnya bisa mengundang bencana yang berbahaya dan fatal bagi seluruh makhluk hidup.
 
Ulat di daun teh di kebun anggota Barmoel
Oleh karena itu dengan penuh kesadaran, kami mulai mengenalkan tanaman dan hamanya kepada anak-anak kami.

Harapannya adalah agar anak kami memiliki wawasan yang baik tentang pertanian berikut dengan perlunya menjaga ekosistem.

Kami fahamkan bahwa keindahan di dunia ini tidak akan bisa dinikmati dalam kondisi bencana, maka keseimbangan ekosistemlah kuncinya.

Ulat dan hama lainnya adalah makhluk Tuhan yang sangat indah dan bermanfaat, patut dicintai dengan proporsional demi keindahan alam dan keseimbangan. Wallahu'alam... (*)