Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Penen kopi 2020, pengolahan kopi setelah petik

cara-petik-kopi-superior-cek-tes-greenbean-kering-pasca-panen-jemur

Barmoel - Iyan, sedang panen kopi arabika di sebuah kebun di Leuwi Goong, Legokbarong, hari Jumat, 29 Mei 2020.

Tampak gurat senyuman di wajah Iyan, membuat kegantengannya bertambah secara otomatis.

Memang menyenangkan, memetik kopi biji-per biji, karena kopi yang nikmat dihasilkan dari biji kopi superior.

Biji kopi arabika yang superior itu adalah biji kopi yang telah mencapai tingkat kematangan 80% atau lebih.

Secara fisik, cirinya yang paling kentara adalah dari warnanya. Merah!

Selain itu, kentara juga saat kita petik. Orang sunda bilang, 'molonyon'.

Jadi saat dipetik itu sangat mudah, tangkai buah kopi mudah putus.

Tapi memang ada jenis arabika yang meskipun sudah matang sempurna, tetap agak susah saat dipetik.

Biji kopi yang matang sempurna (superior) akan menghasilkan rasa kopi yang sempurna pula.

Walaupun, kenyataannya masih panjang alur proses pengolahan kopi. Tidak sampai pemetikan saja.

Setelah panen, kopi basah disortir. Dibuang kopi yang belum matang, karena tidak sengaja terpetik.

Setelah itu, kopi sortir lagi dalam bak air. Biji kopi yang mengapung saat direndam, langsung dibuang atau dipisahkan.

Setelah itu, kopi dikupas (pulper) agar terlepas dari kulitnya.

Kemudian setelah dikupas, gabah basah ini difermentasi selama satu sampai tiga hari.

Selama proses fermentasi, oh ya, fermentasi disini maksudnya gabah kopi basah yang baru dikupas langsung direndam dalam bak atau wadah.

Direndam dalam air, setiap hari (tiap 4 jam bagusnya) kopi diaduk-aduk dan diganti air agar kopi nantinya tidak bau busuk.

Fermentasi dilakukan hingga lendir di gabah terbuang. Cirinya kesat dan tidak licin saat disentuh atau diremas.

Akhir masa fermentasi gabah dicuci hingga bersih. Baru dijemur hingga kering.

Proses penjemuran memakan waktu empat hingga tujuh hari, bahkan bisa lebih lama lagi. Tergantung cuacanya, lebih panas lebih bagus!

Cirinya sudah kering itu, saat diremas dengan tangan kulit tanduk kopi pecah-pacah, diiringi suara 'kres'.

Kulit tanduk kopi, maksudnya adalah .... Apa ya?

Kalo gabah padi dihuler kan dibuang sekamnya. Nah, kulit tanduk kopi itu maksudnya sekam.

Balik lagi ke jemur kopi, tadi ciri kopi sudah kering dilihat dari kulit tanduknya.

Sekarang dari bijinya sendiri, biji kopi kering di desa kami sering disebut kopi beasan (berasan).

Jika dalam bahasa populer disebut greenbean, karena kopi kering yang sudah dihuller warnanya abu-abu kehijauan.

Nah, ciri sudah kering dijemur itu greenbean-nya keras saat digigit. Tidak 'kentob' saat digigit.

Sekian dulu, nanti dilanjut. (enjs)