Alur pembuatan Kartu Tani di Kelompok Tani Barong Mulya
Barmoel - Setelah pendataan awal di sekitar tahun 2016-2017, para petani yang aktif berkumpul di Poktan Barong Mulya kemudian mendapatkan Kartu Tani. Saat itu para petani hanya menerima saja, belum tahu kapan Kartu Tani tersebut akan mulai berlaku.
Situasi saat ini berubah, Kartu Tani sudah berlaku, banyak petani yang dahulu enggan ikut berkelompok merasa berat dengan harga pupuk yang mahal. Banyak petani yang dulu abai terhadap kelompok, kini difasilitasi oleh kelompok dalam pembuatan kartu tani.
Sosialisasi Kartu Tani
BPP Kecamatan Kiarapedes menyatakan bahwa sosialisasi sudah berkali-kali dilakukan di tingkat kecamatan, bahkan dibahas dalam Musrenbang Kecamatan. Dalam musyawarah tersebut, hadir para Kepala Desa juga Bamusdes (BPD).Keterangan dari seorang PPL, Ai Sukaesih, pembagian Kartu Tani pertama dilaksanakan di Kantor Desa. Kemudian ditekankan kepada Pemerintah Desa untuk meneruskan sosialiasi Kartu Tani kepada warga petani di Desa.
Namun kenyataannya masih banyak warga petani yang belum memiliki Kartu Tani. Bahkan perangkat desa yang juga bertani, dan secara kemampuan masih memerlukan pupuk bersubsidi ternyata belum memiliki dan belum mendaftar Kartu Tani.
Kelompok Tani memfasilitasi anggota
Kelompok Tani Barong Mulya, memfasilitasi petani anggota untuk membuat Kartu Tani, sejak tahun 2017-an. Lembaga tani seperti Barmoel tidak pernah menganggap remeh program pemerintah terkait pertanian.Meskipun para pengurus kelompok tani tidak digaji, upah, honor, atau apalah istilahnya, para pengurus Kelompok Tani Barong Mulya selalu berusaha keras melakukan terbaik untuk kemajuan dan mengakomodir kebutuhan warga tani anggotanya.
Hal ini perlu diutarakan, sebagai jawaban pihak yang menganggap kami tolol, karena susah-susah mendaftarkan petani agar mendapat Kartu Tani, seperti mereka bilang, "Teu dibayar dadaekanan! / Gak ada yang membayar, mau-maunya!".
Ya, mengurus kelompok tani memang menguras waktu, pikiran, tenaga, biaya dan sepertinya sebaik apa pun manfaat yang diterima, jarang ada anggota yang sadar akan peran pengurus.
Pentingnya Kartu Tani
Setelah melakukan audiensi dengan DPRD Kabupaten Purwakarta pada tanggal 13 Oktober 2020 lalu, kami semakin menyadari pentingnya Kartu Tani. Kami, pengurus Kelompok Tani semakin bersemangat mengakomodir warga petani dengan memfasilitasi pembuatan kartu tani.Semangat ini tentu semakin menguras energi pengurus, tapi kami selalu yakin hukum keseimbangan alam dan keadilan Tuhan (Sunatullah) senantiasa berlaku. Tidak akan rugi para pengurus, atau para individu yang kehilangan banyak hal demi kepentingan saudaranya. Tuhan akan membalasnya!
Alur pembuatan Kartu Tani
Kemudian kami pun semakin hafal bagaimana alur pembuatan Kartu Tani, dari mulai petani hingga Pemerintah Pusat, kemudian kembali lagi ke petani. Sebelum kami jelaskan, silakan perhatikan flowchart berikut:![]() |
Gambar. Alur pembuatan Kartu Tani di Poktan Barong Mulya |
Penjelasan chart
Petani mendaftar melalui Kelompok Tani (Poktan) meneruskan ke BPP (Tingkat Kecamatan), kemudian divalidasi dan diteruskan kembali ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta. Di tingkat kabupaten ini, dilakukan validasi yang melibatkan dinas kependudukan.Seperti diketahui, pernah ada kejadian, pendaftar kartu tani tahun 2017 lalu, meninggal pada tahun 2019. Jadi saat Kartu Tani mulai berlaku pada tanggal 1 September 2020, petani tersebut telah meninggal dunia kemudian dihapus datanya.
Dari tingkat kabupaten, dilanjut ke Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat. Terakhir divalidasi di Kementerian Pertanian, ujar Heri dari BPP Kiarapedes ada Dirjen khusus yang menangani Kartu Tani. Setelah selesai validasi hingga Pusat (Kementan), file bisa didownload oleh Dispangtan, Bank Mandiri Karawang dan Produsen Pupuk (PT. Pupuk Kujang dan Petrokimia).
Mengenai data petani pemegang kartu tani, data dari Dispangtan diteruskan ke BPP Kiarapedes, diteruskan ke Kelompok Tani. Data petani pemegang Kartu Tani yang telah divalidasi, kemudian oleh Bank Mandiri Karawang menjadi dasar untuk mencetak Kartu Tani, kemudian diteruskan ke Bank Mandiri Cabang Purwakarta.
Selain mencetak kartu tani, Bank Mandiri juga meneruskan data petani pemegang Kartu Yani tersebut ke vendor mesin EDC yang ditempatkan di kios pupuk bersubsidi di tingkat desa.
Sedangkan bagi produsen pupuk, data petani yang telah divalidasi dari pusat menjadi dasar untuk menentukan jumlah produksi pupuk, yang nantinya akan disalurkan oleh distributor pupuk hingga tingkat kios di desa-desa.
Pentingnya peran admin di BPP
Berdasarkan alur yang kami fahami diatas, maka kami sebagai kelompok tani dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Kiarapedes sepakat untuk mwngusulkan supaya dalam audiensi kedua nanti DPRD menghadirkan pula Admin Kartu Tani di setiap BPP dari seluruh Kecamatan di Kabupaten Purwakarta.Sekian artikel ini, ditulis berdasar pada pemahaman subjektif kami semata mengenai Kartu Tani. Maka jika banyak salah kami mohon maaf, untuk kritik dan pembetulan silakan hubungi kami di e-mail: BarongMulya@gmail.com. (*)