Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Monitoring penanaman benih kopi arabika dari Disbun Jabar

Disbun-jabar-monitoring-penanaman-benih-kopi-arabika-barong-mulya-purwakarta

Barmoel - Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat melakukan monitoring penanaman benih kopi arabika di Kelompok Tani Barong Mulya (Barmoel) siang ini (Selasa, 2/12/2020).

Para tamu dari yang merupakan pegawai Disbun Jabar Bidang Produksi disambut oleh Bendahara Barmoel, Asep Rahmat Saleh Setiaji, SH., di Sekretariat Kelompok Tani. Kemudian dilanjutkan ke lahan penanaman di kebun petani.

Tahun 2020 ini, Kelompok Tani Barong Mulya diberi bantuan benih kopi arabika sebanyak 34 ribu dari Dinas Perkebunan Jawa Barat. Ditanam oleh anggota kelompok Barmoel di lahan garapan di Gunung Burangrang dan di lahan kebun milik masing-masing.

Barmoel sangat berterima kasih kepada Disbun Jabar

Dalam kesempatan ini, Asep Rahmat atau yang akrab disapa Zaenx ini, atas nama para petani di Kelompok Tani Barong Mulya mengucapkan terima kasih kepada Disbun Jabar atas bantuan benih yang sangat berkualitas baik.

"Abdi mah atas nami para petani Barmoel weh Bu nya, hatur nuhuuuuun....pisan Ibu. Bantosan benih na katampi pisan, mugi janten wasilah kasejahteraan para patani di dieu," ucap Zaenx.

"Binih kopi na sarae pisan! Janten, patani teh teu kedah melakeun deui kongkowak (benih liar)," lanjut Zaenx.

Zaenx juga memohon agar Disbun Jabar bersedia untuk membantu petani Barmoel agar bisa memelihara kopi arabika dengan cara yang lebih baik lagi. Karena, kenyataannya masih banyak petani yang perlu pembinaan dalam membudi-dayakan kopi.

Obrolan di kebun terekam sedikit di video yang diunggah di Channel Youtube Kelompok Tani Barong Mulya berikut:


Perlu pembinaan dalam pemeliharaan

Ungkap Zaenx, para petani di Barmoel sudah sangat terbiasa dalam memelihara tanaman teh, tapi untuk tanaman kopi baru semangatnya saja. Belum memiliki kemampuan yang mahir, karena kopi arabika relatif masih baru di Kabupaten Purwakarta.

"Semoga tidak hanya benih Bu, tapi juga ilmu untuk pelihara kopinya kami dibekali. Sebab dulu juga, tanaman teh setelah ada pembinaan mah produksinya jadi meningkat, setelah petani tahu caranya," kata Zaenx.

Juga dijelaskan oleh Didit dari Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, bahwa untuk budidaya kopi arabika, petani Barmoel masih perlu banyak belajar lagi.

"Memang benar apa kata Kang Zaenx, dalam budidaya perlu dorongan lagi. Kopi bukan tanaman utama di Purwakarta. Baru sekarang-sekarang sengaja dibudidayakan oleh banyak petani seperti di Barmoel ini," jelas Didit.

Dalam monitoring ini, petugas dari Disbun Jabar didampingi oleh Didit dari Dispangtan Purwakarta bidang Perkebunan dan Hortikultura. Kemudian Atang Kusmana, PPL di BPP Kecamatan Kiarapedes dan para Mahasiswi dari UNSIKA Karawang.

Dokumentasi foto:





(enjs)