Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Taruna Tani KTM nyari petuah di Tatani Farm Wanayasa. Wisata Edukasi Pertanian yang menakjubkan!

Kunjungan KTM di Tatani Farm
Barmoel – Baru berusia 15 hari sejak dibentuk, Taruna Tani KTM langsung ‘ulin ka lanceuk-lanceuk’, menjalankan petuah Bapak Heri Yuliana, PPL di Kecamatan Kiarapedes.

Difasilitasi oleh KTNA Kecamatan Kiarapedes dan Kelompok Tani Barong Mulya, Taruna Tani KTM mengunjungi lokasi yang pertama, yaitu Tatani Farm di Ciburial, Wanayasa.

Sekretaris KTNA Kecamatan Kiarapedes, Andi lala mengajak Taruna Tani KTM ke Tatani Farm untuk belajar pertanian terpadu, hortikultura, mulai dari pembenihan, pemeliharaan hingga pemasaran.


Tatani Farm sangat layak dikunjungi karena fasilitas yang disediakan bukan hanya lahan pertanian. Lebih dari itu, Tatani Farm didesain dengan begitu menarik, sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat pelatihan pertanian, event pertanian dan agrowisata.

Wisata edukasi pertanian yang menakjubkan!

Baru tiba di gerbang depan saja, suasana elegan petani muda langsung terasa, gapura dengan bahan kayu bertuliskan ‘Tatani Farm’ akan menyambut anda dengan ramah. Agar lebih jelas, mari kita saksikan video singkat berikut, yang telah diposting di halaman facebook Tatani Farm:


Melewati gerbang, jalan luas akan mengantar anda ke tengah-tengah lokasi pertanian Tatani Farm. Dimana di situ anda akan tiba di Saung dan halaman berfasilitas panggung event. Kalo mau ke Tatani Farm, telepon dulu sini ya! 0838-0686-8667

Biar nggak nyasar, ikuti apa kata Si Euceu Gugel, ini petanya:



Papan bertuliskan kata-kata tengil namun bermakna dalam tidak bisa anda lewatkan begitu saja. Begitu pun barudak KTM, seakan terinspirasi mereka langsung pasang tampang berfoto di sana. Tulisannya adalah ‘Harga diri laki-laki adalah bekerja, bukan meminta!’.
KTM di Tatani Farm

Ada kandang di tengah lahan pertanian!

Barudak KTM langsung berkeliaran di seputaran Tatani Farm, dipandu oleh Kang Ali. Spot pertama, adalah kendang sapi dan kendang ayam.

Kandang sapi tersebut didesain khusus, sehingga kotoran dan urine bias mengalir ke belakang kandang. Urine dimanfaatkan untuk penyubur akar, kotorannya adalah untuk pupuk organik.

Disamping kendang, lahan seukuran dua petak sawah ditanami rumput khusus untuk pakan penghuni kendang tadi. Semuanya terintegrasi dengan baik.

Ini sesuai dengan apa yang sempat diutarakan oleh Kepala Seksi Hortikultura di Dinas Pertanian, Kurnia Prawira, SP. M.Tr.AP., beliau mengatakan bahwa Petani muda sudah seharusnya bisa melaksanakan usaha pertaniannya secara kolaboratif dan inovatif sehingga dapat terwujud Sistem Pertanian Terpadu (integrated farming system).

“Satu sistem yang menggunakan ulang dan mendaurulang, menggunakan tanaman dan hewan sebagai mitra. Dengan kata lain sistem pengelolaan usaha tani yang memadukan komponen pertanian, seperti tanaman, hewan dan ikan dalam suatu kesatuan yang utuh,” ujar Kasi yang akrab disapa Kukun ini.

Teknik Budidaya

Saat ini di Tatani Farm sedang ditanam cabai, jagung dan tomat. Tanaman cabai cukup menarik perhatian barudak KTM, karena saat ini mereka juga sedang menanam cabe rawit (cengek).

Barudak KTM dengan bertubi-tubi melontarkan pertanyaan kepada Ali, Sang Pemandu. Sambil berjalan keliling lahan, Ali menjelaskan dengan rinci dan penuh kesabaran.

Dengan adanya guide ini, Tatani Farm memang sangat berasa sebagai Wisata Pertanian. Sangat menyenangkan berada disana, akan sangat membantu bagi anda yang ingin mengenalkan anak anda dengan dunia pertanian yang sesungguhnya.

Banyak hal ditanyakan oleh barudak KTM, mulai dari cara membuka lahan baru, memilih tanaman awal untuk dibudidayakan, penanganan hama dan penyakit, hingga Teknik memangkas tanaman cabai.

Setiap penjelasan, pengunjung, dalam hal ini Barudak KTM dipersilakan untuk mempreaktikan saat itu juga. Kemudian dinilai dan beri penjelasan kembali hingga kita paham.
 
Begitu juga saat Barudak KTM diberi penjelasan bagaimana Teknik persemaian yang dilakukan di Tatani Farm. Ada alat khusus untuk mencetak media tanam yang terdiri dari tanah lumpur balong, sekam bakar dan pupuk kendang.

Sekretaris Taruna Tani KTM, Farhan Mulia Setiawan mendapat giliran untuk mempraktikan, namun sayang sekali, mungkin karena belum terbiasa, ia tampak kerepotan menggunakan alat tersebut. Silakan dicekidotkan video ini:

Minta petuah Mbah Uus Ruhendi dan kawan-kawan

Sebagai Taruna Tani yang memiliki cita-cita luhur dan agung, yaitu mengubah dunia menjadi lebih baik. Maka sepantasnya Barudak KTM meminta do’a dan petuah kepada petani muda (milenial) yang lebih senior, yang telah memiliki pengalaman luas dan sudah terbukti sukses.

Sesi diskusi
Dalam sesi ini, Barudak KTM agak lunglai, setelah ngubek-ngubek berbagai penjuru Tatani Farm yang bikin betah dan menantang. Tapi kesempatan berbincang dengan Uus Ruhendi dan kawan-kawan adalah kesempatan yang jangan sampai disia-siakan.

Mbah Uus menolak memberi petuah, namun ia mempersilakan Barudak KTM untuk bertanya. Pertanyaan pertama dari Bendahara Taruna Tani KTM, Redi Rianto. Ia bertanya, bagaimana caranya, jika terjun ke pertanian agar langsung mendapat penghasilan.

Mbah Uus menjawab, jika baru terjun jangan berfikir dulu hasil berupa uang. Jadikanlah dulu Bertani itu sebagai hobi, Uus mencontohkannya dengan main game, yang boros waktu, duit untuk kuota dan diamond.

“Sok main game?” Tanya Uus.

“Osok,” Jawab Redi.

“Sabaraha lila sapoe? Make kuota teu, sok meuli diamond? Make duit pan?” Redi mengangguk, mengiyakan.

“Tah, maen game. Boros waktu, boros duit tapi merasa ‘baik-baik saja’? Ayeuna mun mulai tani, tong waka itungan hasil, tapi sina jadi hobi heula!” saran Uus.

Barudak Taruna Tani KTM bergiliran, semua bertanya untuk mengkandaskan rasa penasarannya. Hingga habis semua unek-unek mereka. Bukan hanya Mbah Uus dan kawan-kawan yang menimpali pertanyaan dari Barudak KTM, di sana juga ada Bapak Heri Yuliana dan Bapak Deden, PPL Kecamatan Kiarapedes.

Terakhir, Sekretaris KTNA Kabupaten Purwakarta, Ade Sunarya juga dengan penuh rasa bangga terhadap para remaja dan pemuda yang mau Bertani ini, memberikan beberapa wejangannya. Dengan maksud memberikan motivasi, bahwa Bertani itu tidak akan rugi, karena produknya akan terus dikonsumsi selama masih ada manusia hidup.

Ketua Taruna Tani KTM, Ikhsan Dani Hawari bin Inanx sangat berterima kasih atas kebaikan hati Mbah Uus Ruhendi dan Kawan-kawan di Tatani Farm, atas ilmu yang dibagikan, pengalaman yang menyenangkan, serta jamuan dan keramahannya.

Ikhsan juga mengatakan Taruna Tani KTM berencana akan mengunjungi lokasi pertanian lain, khususnya pertanian yang digarap oleh petani milenial. Namun sebelumnya, ia akan menerapkan dulu di lapangan pelajaran yang telah diperoleh dari Tatani Farm. (enjs)

Dokumentasi lainnya:

Uus Ruhendi (Sumber: Facebook)

Heri Yuliana, PPL di Kecamatan Kiarapedes memberikan arahan kepada Taruna Tani KTM

Sebelum pulang, Taruna Tani KTM berfoto di panggung khas Tatani Farm

(enjs)

Posting Komentar untuk " Taruna Tani KTM nyari petuah di Tatani Farm Wanayasa. Wisata Edukasi Pertanian yang menakjubkan!"