Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Deklarasi Petani Purwakarta Prabowo-Gibran: Menuju Kesejahteraan Pertanian dan Pangan Mandiri di Pilpres 2024

Deklarasi Petani Purwakarta Prabowo-Gibran: Menuju Kesejahteraan Pertanian dan Pangan Mandiri di Pilpres 2024
Deklarasi petani purwakarta mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
BARMOEL NEWS - Sabtu, 13 Januari 2024, menjadi momentum penting bagi para petani Purwakarta, ketika mereka secara resmi mendeklarasikan dukungan kuat mereka terhadap pasangan capres 02, Prabowo-Gibran, dalam Pilpres 2024. Berkumpul di Kampung Cileuweung Desa Bojong Timur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, deklarasi ini dipimpin oleh Ade Sunarya, seorang tokoh yang memiliki pengaruh besar di kalangan petani dan nelayan setempat.

"Petani dan nelayan Purwakarta mendukung senepuhnya, Pro Prabowo-Gibran, untuk menjadi Presiden Indonesia periode 2024-2029," ungkap Ade Sunarya kepada Purwakarta Online dengan penuh semangat.

Menariknya, deklarasi ini melibatkan perwakilan dari seluruh 17 kecamatan di Purwakarta, menunjukkan dukungan yang luas dari masyarakat pertanian di daerah tersebut. Ade Sunarya menyampaikan bahwa visi pertanian yang dimiliki Prabowo sebagai calon presiden sangat cocok untuk mendorong pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Purwakarta.

Pertanian di Purwakarta membutuhkan fokus yang lebih besar dalam membangun kedaulatan pangan. Ade Sunarya menjelaskan bahwa langkah-langkah krusial termasuk peningkatan kuantitas dan kualitas produk pertanian, termasuk tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan. Upaya ini melibatkan pemanfaatan seluruh sumber daya pertanian dari hulu sampai hilir, termasuk pembiayaan usaha pertanian, dengan tujuan akhir mewujudkan kesejahteraan petani dan masyarakat Purwakarta secara menyeluruh.

Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, melalui misi kedua dari delapan misi mereka, menargetkan pemantapan sistem pertahanan dan keamanan negara, serta mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, dan air. Mereka juga menekankan pentingnya ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

Fokus utama pasangan ini adalah pada peningkatan produktivitas lahan pertanian melalui program intensifikasi. Ade Sunarya menyampaikan bahwa intensifikasi ini akan didukung oleh ketersediaan pupuk, benih unggul, dan pestisida yang dibutuhkan. Upaya ini juga akan diperkuat oleh peningkatan sarana prasarana pendukung pertanian rakyat, teknologi pangan terpadu, mekanisasi pertanian, inovasi digital, dan perbaikan tata kelola rantai nilai hasil pertanian.

Untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan, Prabowo-Gibran berkomitmen untuk memperkuat fungsi lembaga-lembaga seperti Badan Pangan Nasional, Bulog, dan BUMN pangan. Hal ini diharapkan dapat memperbaiki tata kelola impor pangan pokok, menjaga ketersediaan pangan di dalam negeri, dan menjamin kepastian harga di tingkat petani, terutama saat panen raya.

Dalam upaya diversifikasi dan ekstensifikasi, Prabowo-Gibran tetap fokus pada pengembangan program food estate atau lumbung pangan. Mereka berencana menargetkan minimal 4 juta hektar lahan tambahan hingga akhir 2029 melalui pemanfaatan lahan telantar dan program reforma agraria.

Pasangan ini yakin bahwa program industrialisasi pertanian dapat mengubah komoditas dasar menjadi produk berdaya saing tinggi, menciptakan pekerjaan berkualitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.

Dengan semua program ambisius ini, Prabowo-Gibran berharap pada akhirnya, kebutuhan pokok dapat terpenuhi dengan harga yang terjangkau, dan senyum bahagia akan menghiasi wajah setiap petani Purwakarta, karena produk mereka dihargai dengan baik. Masyarakat pun diharapkan dapat merasakan dampak positif dari kesejahteraan yang tercipta melalui sektor pertanian yang berkembang pesat di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran.***