Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Peneliti UNPAD Ichwansyah Tertarik dengan Persepsi Pertanian Organik di Palestina: Bagaimana Palestina Melawan Intervensi dengan Pertanian Organik

Peneliti UNPAD Ichwansyah Tertarik dengan Persepsi Pertanian Organik di Palestina: Bagaimana Palestina Melawan Intervensi dengan Pertanian Organik
Abu Bashir, Petani Palestina
BARMOEL NEWS - Peneliti Peternakan dari Universitas Padjadjaran (UNPAD), Ichwansyah Wiradimadja, S.P., menyoroti fenomena menarik dalam dunia pertanian Palestina. Dalam wawancaranya pada Kamis (21/03/2024), Ichwansyah mengungkapkan ketertarikannya terhadap praktik pertanian organik yang berkembang di tengah kondisi politik yang sulit di Palestina.

Ichwansyah menjelaskan bahwa pertanian di Palestina memiliki dinamika unik yang tidak ditemui di negara-negara lain yang merdeka. Ia menyebutnya sebagai "pertanian survival," di mana petani Palestina terpaksa mengadopsi metode organik karena kondisi politik yang memaksa. Intervensi dari negara lain, terutama Israel, telah mendorong perubahan paradigma dalam pertanian di wilayah tersebut.
"Pertanian organik di Palestina menarik perhatian saya karena meskipun kita berada dalam kondisi damai di Indonesia, ada persepsi yang perlu dipahami dari praktik pertanian ini, bahkan mungkin perlu diadopsi," ujar Ichwansyah.

Ichwansyah Wiradimadja, S.P.,

Pergeseran ke Pertanian Organik di Tengah Tantangan

Perubahan menuju pertanian organik di Palestina tidak hanya sekadar keputusan strategis, melainkan juga respons terhadap tantangan konkret yang dihadapi para petani. Salah satu faktor utama adalah kehilangan lahan akibat konflik dengan Israel. Hal ini membuat pertanian konvensional menjadi tidak efisien dan bahkan berisiko bagi keamanan petani.

Abu Bashir, salah satu petani Palestina yang beralih ke pertanian organik, menjelaskan bahwa keputusannya didorong oleh keamanan dan kualitas hasil panen yang lebih baik. "Merasa lebih aman saat menjual hasil tani tanpa residu pestisida, dan konsumen juga merasakan perbedaan dalam segarnya hasil pertanian organik," ujarnya.

Dukungan Internasional dan Potensi Ekonomi

Meskipun berada dalam situasi yang sulit, Palestina berhasil menarik perhatian dunia terhadap praktik pertanian organik mereka. Sebuah video berjudul "Palestine Organic Farming," diunggah oleh 'Palestinian Prime Minister Office' pada 27 September 2016, menjadi salah satu contoh bagaimana Palestina memperkenalkan praktik pertaniannya ke dunia.

Selain menjadi solusi dalam menghadapi tantangan politik dan keamanan, pertanian organik juga membuka peluang ekonomi yang signifikan bagi Palestina. Kualitas dan keamanan produk pertanian organik menjadi nilai tambah yang diminati oleh konsumen global.

Implikasi untuk Indonesia

Pengalaman Palestina dalam mengadopsi pertanian organik memberikan pembelajaran berharga bagi Indonesia. Meskipun berbeda dalam konteks politik dan sosial, ada banyak aspek yang dapat diterapkan di Indonesia. Penelitian lebih lanjut dan adopsi praktik-praktik inovatif dari Palestina dapat membantu meningkatkan kualitas dan keberlanjutan pertanian di Indonesia.



Perjalanan Palestina menuju pertanian organik adalah contoh nyata bagaimana pertanian dapat menjadi alat untuk melawan tantangan politik dan sosial. Dengan perubahan paradigma dan dukungan internasional, Palestina mampu mengubah krisis menjadi peluang. Semoga pengalaman ini menjadi inspirasi bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia, dalam mengembangkan pertanian yang lebih berkelanjutan dan manusiawi.***