Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Cikincir Memerlukan DAM Parit agar Sawah Cikadu dan Leuwigoong Kembali Produktif, Merekayasa Kembali Aliran Air

Calon lokasi dan Parit Cikincir kelompok tani barong Mulya
Cikincir, Desa Pusakamulya.
BARMOEL NEWS | Pusakamulya - Tindakan mendesak diperlukan untuk mengembalikan produktivitas sawah di wilayah Cikadu dan Leuwigoong, yang telah terhenti akibat bencana alam. 

Dengan pembangunan DAM Parit di Cikincir, diharapkan aliran air dapat direkayasa kembali, memberikan kesempatan bagi petani setempat untuk kembali menanam dan merawat tanaman mereka.

Wilayah ini tergolong dalam Kelompok Tani Barong Mulya, sebuah komunitas petani yang bergantung pada sawah sebagai sumber penghidupan utama. 

Hari ini, Kamis (18/4/2024), kami melakukan peninjauan langsung di lokasi, tepat di pertemuan dua sungai yang kritis untuk pembangunan DAM Parit.

Sebelumnya, sebagian besar wilayah ini dialiri air dengan lancar, menyuburkan sawah-sawah di sekitar Cikadu dan Leuwigoong. 

Namun, kehancuran akibat bencana longsor yang disertai banjir bandang mengakibatkan rusaknya sistem irigasi, menyebabkan sawah menjadi tidak produktif. 

Bahkan, beberapa petani terpaksa menanam tanaman teh sebagai upaya bertahan hidup.

Meskipun hingga saat ini, para petani dengan bergotong royong terus berusaha mengalirkan air dengan berbagai cara, diantaranya menggunakan piva dan pemasangan beronjong, namun hasilnya belum cukup optimal.

Baca juga: Petani Legokbarong Gotong Royong Alirkan Air Cikincir ke Sawah Cikadu

Enjang Sugianto ketua kelompok tani barong Mulya
Enjang Sugianto di Cikincir 
Menurut laporan dari Liputan6.com, bencana tersebut terjadi pada Sabtu (13/2/2010) di Kampung Parakanceuri, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Purwakarta, Jawa Barat, setelah hujan deras melanda wilayah tersebut selama sepekan.

Salah satu warga yang beruntung berhasil menyelamatkan diri dan keluarganya dari banjir bandang, namun rumah mereka hanyut terseret air. 

Tidak hanya merusak rumah-rumah warga, banjir juga mengakibatkan kerusakan pada puluhan hektare sawah.

Kepala Desa Pusakamulya saat itu, Sudirman, berharap agar pemerintah segera memberikan bantuan untuk membantu warga yang terkena dampak.

DAM Parit, sebuah bangunan konservasi air, merupakan solusi yang diusulkan untuk mengatasi permasalahan ini. 

DAM Parit berfungsi sebagai bendungan kecil pada parit-parit alamiah atau sungai kecil yang dapat menahan air dan meningkatkan tinggi muka air untuk disalurkan sebagai air irigasi. 

Dengan dibangunnya DAM Parit di Cikincir, diharapkan sawah-sawah di Cikadu dan Leuwigoong dapat kembali produktif, memberikan harapan baru bagi para petani di wilayah ini.***