Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Paham Gizi dan Mandiri Pangan, Mang Enjang (PLD): Petani di Garis Terdepan untuk Menangkal Stunting di Desa

Kesehatan masyarakat merupakan aspek yang sangat penting untuk diperhatikan, terutama di kalangan petani dan masyarakat desa yang seringkali terbatas aksesnya terhadap informasi dan sumber daya. Untuk mengatasi masalah stunting dan memastikan pemenuhan gizi harian, Enjang Sugianto, seorang Pendamping Lokal Desa (PLD) sekaligus mantan Ketua Kelompok Tani Barong Mulya (Barmoel), menggalakkan kampanye untuk menanam di pekarangan rumah dan kebun, serta memelihara ternak.  Menurut Enjang, pemahaman akan kebutuhan gizi harian merupakan langkah awal yang krusial bagi keluarga petani.   "Mereka harus memahami kebutuhan gizi keluarganya dan berusaha menanam atau memelihara hewan sebagai sumber gizi," ujarnya dalam wawancara pada Rabu (8/5/2024).  Konsistensi dalam menjalankan kegiatan ini menjadi kunci. Enjang menekankan betapa pentingnya ketekunan dalam belajar mengenai gizi dan praktik menanam serta beternak.   "Petani tidak hanya boleh fokus pada hasil penjualan tanaman dan hewan ternak, tetapi juga harus memastikan pemenuhan kebutuhan gizi terbaik bagi keluarga mereka," tambahnya.  Strategi Pemenuhan Gizi Harian  Mengutip Enjang, berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gizi harian:  1. Menanam di Pekarangan dan Kebun Enjang mendorong petani untuk memanfaatkan lahan pekarangan dan kebun untuk menanam berbagai jenis tanaman yang kaya akan gizi, seperti singkong, jagung, talas, atau kentang. Langkah ini tidak hanya meningkatkan ketersediaan bahan pangan yang sehat secara lokal, tetapi juga memperkaya keanekaragaman pangan di masyarakat desa.  2. Bertukar Benih dan Ternak Tradisi berbagi benih dan ternak di masyarakat desa dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keragaman sumber gizi. Petani dapat bertukar atau berbagi benih dan bibit ternak untuk memperluas variasi tanaman dan hewan ternak yang mereka miliki.  3. Konsistensi dalam Praktik Konsistensi adalah kunci kesuksesan dalam memperbaiki pemenuhan gizi. Petani perlu tetap istiqomah dalam belajar mengenai gizi dan dalam melakukan praktik menanam serta beternak. Dengan konsistensi, mereka dapat secara berkelanjutan meningkatkan kualitas pangan yang dihasilkan.  Kriteria Makanan Sehat Dalam memenuhi kebutuhan gizi harian, penting untuk memperhatikan jenis-jenis makanan yang dikonsumsi. Dari berbagai sumber, berikut adalah kriteria makanan sehat yang perlu diperhatikan:  1. Karbohidrat Kandungan karbohidrat diperoleh dari makanan seperti kentang, ubi, gandum, beras merah, dan jagung. Tanaman seperti sukun, singkong, dan talas merupakan contoh tanaman yang kaya akan karbohidrat dan cocok untuk ditanam oleh petani.  2. Protein Protein merupakan komponen penting bagi tubuh manusia dan dapat diperoleh dari sumber nabati maupun hewani seperti telur, ikan, daging ayam, dan kacang-kacangan.  3. Lemak Lemak yang seimbang dapat diperoleh dari sumber seperti ikan, telur, minyak zaitun, dan kacang-kacangan. Konsumsi lemak yang cukup penting untuk menjaga keseimbangan energi tubuh.  4. Vitamin dan Mineral Asupan vitamin dan mineral dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan seperti sayuran, buah-buahan, dan produk-produk nabati. Keberagaman dalam konsumsi makanan dapat memastikan pemenuhan kebutuhan akan vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh.  5. Serat Makanan yang kaya serat seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran dapat membantu mengurangi risiko penyakit dan menjaga kesehatan pencernaan.  6. Air Air adalah komponen penting dalam pola makan yang sehat. Pastikan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum cukup air setiap hari.  Inisiatif yang digalakkan oleh Enjang Sugianto menyoroti pentingnya pemahaman akan gizi dan kemandirian pangan dalam masyarakat petani dan desa. Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya makanan sehat dan melakukan praktik menanam serta beternak secara berkelanjutan, diharapkan dapat terjadi perubahan positif dalam pemenuhan gizi dan penurunan angka stunting di kalangan masyarakat desa Purwakarta.
Enjang Sugianto di KWT Barmulita
BARMOEL NEWS - Kesehatan masyarakat merupakan aspek yang sangat penting untuk diperhatikan, terutama di kalangan petani dan masyarakat desa yang seringkali terbatas aksesnya terhadap informasi dan sumber daya. Untuk mengatasi masalah stunting dan memastikan pemenuhan gizi harian, Enjang Sugianto atau akrab disapa Mang Enjang, seorang Pendamping Lokal Desa (PLD) sekaligus mantan Ketua Kelompok Tani Barong Mulya (Barmoel), menggalakkan kampanye untuk menanam di pekarangan rumah dan kebun, serta memelihara ternak.

Menurut Enjang, pemahaman akan kebutuhan gizi harian merupakan langkah awal yang krusial bagi keluarga petani.

"Mereka harus memahami kebutuhan gizi keluarganya dan berusaha menanam atau memelihara hewan sebagai sumber gizi," ujarnya dalam wawancara pada Rabu (8/5/2024).

Konsistensi dalam menjalankan kegiatan ini menjadi kunci. Enjang menekankan betapa pentingnya ketekunan dalam belajar mengenai gizi dan praktik menanam serta beternak.

"Petani tidak hanya boleh fokus pada hasil penjualan tanaman dan hewan ternak, tetapi juga harus memastikan pemenuhan kebutuhan gizi terbaik bagi keluarga mereka," tambahnya.

Kesehatan masyarakat merupakan aspek yang sangat penting untuk diperhatikan, terutama di kalangan petani dan masyarakat desa yang seringkali terbatas aksesnya terhadap informasi dan sumber daya. Untuk mengatasi masalah stunting dan memastikan pemenuhan gizi harian, Enjang Sugianto, seorang Pendamping Lokal Desa (PLD) sekaligus mantan Ketua Kelompok Tani Barong Mulya (Barmoel), menggalakkan kampanye untuk menanam di pekarangan rumah dan kebun, serta memelihara ternak.  Menurut Enjang, pemahaman akan kebutuhan gizi harian merupakan langkah awal yang krusial bagi keluarga petani.   "Mereka harus memahami kebutuhan gizi keluarganya dan berusaha menanam atau memelihara hewan sebagai sumber gizi," ujarnya dalam wawancara pada Rabu (8/5/2024).  Konsistensi dalam menjalankan kegiatan ini menjadi kunci. Enjang menekankan betapa pentingnya ketekunan dalam belajar mengenai gizi dan praktik menanam serta beternak.   "Petani tidak hanya boleh fokus pada hasil penjualan tanaman dan hewan ternak, tetapi juga harus memastikan pemenuhan kebutuhan gizi terbaik bagi keluarga mereka," tambahnya.  Strategi Pemenuhan Gizi Harian  Mengutip Enjang, berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gizi harian:  1. Menanam di Pekarangan dan Kebun Enjang mendorong petani untuk memanfaatkan lahan pekarangan dan kebun untuk menanam berbagai jenis tanaman yang kaya akan gizi, seperti singkong, jagung, talas, atau kentang. Langkah ini tidak hanya meningkatkan ketersediaan bahan pangan yang sehat secara lokal, tetapi juga memperkaya keanekaragaman pangan di masyarakat desa.  2. Bertukar Benih dan Ternak Tradisi berbagi benih dan ternak di masyarakat desa dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keragaman sumber gizi. Petani dapat bertukar atau berbagi benih dan bibit ternak untuk memperluas variasi tanaman dan hewan ternak yang mereka miliki.  3. Konsistensi dalam Praktik Konsistensi adalah kunci kesuksesan dalam memperbaiki pemenuhan gizi. Petani perlu tetap istiqomah dalam belajar mengenai gizi dan dalam melakukan praktik menanam serta beternak. Dengan konsistensi, mereka dapat secara berkelanjutan meningkatkan kualitas pangan yang dihasilkan.  Kriteria Makanan Sehat Dalam memenuhi kebutuhan gizi harian, penting untuk memperhatikan jenis-jenis makanan yang dikonsumsi. Dari berbagai sumber, berikut adalah kriteria makanan sehat yang perlu diperhatikan:  1. Karbohidrat Kandungan karbohidrat diperoleh dari makanan seperti kentang, ubi, gandum, beras merah, dan jagung. Tanaman seperti sukun, singkong, dan talas merupakan contoh tanaman yang kaya akan karbohidrat dan cocok untuk ditanam oleh petani.  2. Protein Protein merupakan komponen penting bagi tubuh manusia dan dapat diperoleh dari sumber nabati maupun hewani seperti telur, ikan, daging ayam, dan kacang-kacangan.  3. Lemak Lemak yang seimbang dapat diperoleh dari sumber seperti ikan, telur, minyak zaitun, dan kacang-kacangan. Konsumsi lemak yang cukup penting untuk menjaga keseimbangan energi tubuh.  4. Vitamin dan Mineral Asupan vitamin dan mineral dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan seperti sayuran, buah-buahan, dan produk-produk nabati. Keberagaman dalam konsumsi makanan dapat memastikan pemenuhan kebutuhan akan vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh.  5. Serat Makanan yang kaya serat seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran dapat membantu mengurangi risiko penyakit dan menjaga kesehatan pencernaan.  6. Air Air adalah komponen penting dalam pola makan yang sehat. Pastikan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum cukup air setiap hari.  Inisiatif yang digalakkan oleh Enjang Sugianto menyoroti pentingnya pemahaman akan gizi dan kemandirian pangan dalam masyarakat petani dan desa. Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya makanan sehat dan melakukan praktik menanam serta beternak secara berkelanjutan, diharapkan dapat terjadi perubahan positif dalam pemenuhan gizi dan penurunan angka stunting di kalangan masyarakat desa Purwakarta.
Belakang rumah anggota KWT Barmulita, Desa Pusakamulya

Strategi Pemenuhan Gizi Harian

Mengutip Enjang, berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gizi harian:

1. Menanam di Pekarangan dan Kebun

Enjang mendorong petani untuk memanfaatkan lahan pekarangan dan kebun untuk menanam berbagai jenis tanaman yang kaya akan gizi, seperti singkong, jagung, talas, atau kentang. Langkah ini tidak hanya meningkatkan ketersediaan bahan pangan yang sehat secara lokal, tetapi juga memperkaya keanekaragaman pangan di masyarakat desa.

2. Bertukar Benih dan Ternak

Tradisi berbagi benih dan ternak di masyarakat desa dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keragaman sumber gizi. Petani dapat bertukar atau berbagi benih dan bibit ternak untuk memperluas variasi tanaman dan hewan ternak yang mereka miliki.

3. Konsistensi dalam Praktik

Konsistensi adalah kunci kesuksesan dalam memperbaiki pemenuhan gizi. Petani perlu tetap istiqomah dalam belajar mengenai gizi dan dalam melakukan praktik menanam serta beternak. Dengan konsistensi, mereka dapat secara berkelanjutan meningkatkan kualitas pangan yang dihasilkan.

Kriteria Makanan Sehat

Dalam memenuhi kebutuhan gizi harian, penting untuk memperhatikan jenis-jenis makanan yang dikonsumsi. Dari berbagai sumber, berikut adalah kriteria makanan sehat yang perlu diperhatikan:

1. Karbohidrat

Kandungan karbohidrat diperoleh dari makanan seperti kentang, ubi, gandum, beras merah, dan jagung. Tanaman seperti sukun, singkong, dan talas merupakan contoh tanaman yang kaya akan karbohidrat dan cocok untuk ditanam oleh petani.

2. Protein

Protein merupakan komponen penting bagi tubuh manusia dan dapat diperoleh dari sumber nabati maupun hewani seperti telur, ikan, daging ayam, dan kacang-kacangan.

3. Lemak

Lemak yang seimbang dapat diperoleh dari sumber seperti ikan, telur, minyak zaitun, dan kacang-kacangan. Konsumsi lemak yang cukup penting untuk menjaga keseimbangan energi tubuh.

4. Vitamin dan Mineral

Asupan vitamin dan mineral dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan seperti sayuran, buah-buahan, dan produk-produk nabati. Keberagaman dalam konsumsi makanan dapat memastikan pemenuhan kebutuhan akan vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh.

5. Serat

Makanan yang kaya serat seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran dapat membantu mengurangi risiko penyakit dan menjaga kesehatan pencernaan.

6. Air

Air adalah komponen penting dalam pola makan yang sehat. Pastikan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum cukup air setiap hari.

Inisiatif yang digalakkan oleh Enjang Sugianto menyoroti pentingnya pemahaman akan gizi dan kemandirian pangan dalam masyarakat petani dan desa. Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya makanan sehat dan melakukan praktik menanam serta beternak secara berkelanjutan, diharapkan dapat terjadi perubahan positif dalam pemenuhan gizi dan penurunan angka stunting di kalangan masyarakat desa Purwakarta.***